BEKASI, METRO
Melalui program
Corporate Sosial Responsibility (CSR) PT. Pembangkitan Jawa Bali (PJB) Unit
Pembangkit (UP) Muara Tawar melakukan kegiatan menanam mangrove dan sekaligus
memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-72 ‘Kegiatan yang
dilaksanakan melibatkan unsur dinas kelautan dan perikanan kabupaten Bekasi,
kelompok usaha bersama (KUB) putra samudera Pantai Bakti, serta masyarakat
kampung Bungin. pada, Rabu 23/8/2017.
Bibit yang ditanam
sebanyak 5.000 mangrove jenis bakau
(Rhizophora spp) di tanam di Pesisir Pantai Bungin, sebagai bentuk kepedulian
yang berkesinambungan PT. PJB UP Muara Tawar terhadap pelestarian lingkungan
pesisir di Kabupaten Bekasi.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Syareat A,
Manager Pemeliharan didampingi Catur Budi Prasetyo Supervisior CSR dan Awang
Asmoro Humas PT. PJB UP Muara Tawar.
“Ada sekitar 5.000
batang bibit mangrove jenis bakau (Rhizophora spp) yang kita tanam dan ini
adalah program CSR PJB Muara Tawar, dan kita percayakan pemeliharaannya ke
Kelompok WinduBakti yang ada di Desa Pantai Bakti, dan semoga bibit mangrove
jenis bakau yang kita tanam dapat terjaga dengan baik, ” kata, Catur Budi
Prasetyo saat dikonfirmasi.
Ditambahkan Catur,
dirinya merasa bangga dapat bersinergi bersama masyarakat muaragembong dalam
kegiatan ini, bersama-sama peduli kelestarian hutan mangrove untuk anak cucu
nanti. Kami percaya bahwa konservasi keanekaragaman memungkinkan manusia untuk
hidup berdampingan dan mendukung keberlanjutan dari ekosistem yang disediakan
oleh alam, kata dia.
Di tempat yang sama,
menurut Nasim (40), warga kampung Bungin mengatakan, wilayah Pesisir
Muaragembong, khususnya kampung bungin memang dalam keberadaan ekosistem hutan
bakau yang rusak parah dan diambang kekhawatiran abrasi yang terus
berkelanjutan.
Lanjutnya, Hutan bakau
dikenal sebagai “awal kehidupan” yang mana pohon itu mampu membawa
keanekaragaman hayati dan membuatnya menjadi sumber ekonomi kerakyatan. Pohon
bakau juga berfungsi sebagai pemecah ombak alami, selain untuk menyerap karbon
dioksida dan dapat mengurangi polusi udara” tuturnya.“
Dengan seringnya
kegiatan penanaman mangrove yang dilakukan oleh banyak perusahaan, mahasiswa,
NGO dan komunitas lainnya di sepanjang pesisir muaragembong, kedepan akan
berdampak positif pada lestarinya sabuk hijau pesisir di muaragembong “,
jelasnya (Hidayat)