BEKASI, METRO - Ratusan massa yang tergabung LSM Gerakan
Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Kabupaten Bekasi, bersama para santri dan
ulama melakukan aksi demontrasi demo dikomplek Pemkab Bekasi,
Senin (2/4/18).
Aksi yang menyerukan
penolakan terkait pembagunan “ Gedung Pencakar Lagit” setinggi 16 lantai
hingga menelan anggaran ratusan millar tahun anggaran 2018, untuk dijadikan
sebagai gedung perkantoran nilai tidak berdampak untuk masyarakat hanya
menghambur hamburkan uang rakyat.
Sekjen LSM GMBI
Distrik Kabupaten Bekasi Samsudin, menyampaikan rasa kekecewaannya kepada akan
kondisi Kabupaten Bekasi yang hingga kali ini belum memiliki Islamic Center
yang terbentur dengan permasalahan di Kejaksaan Tinggi Propinsi Jawa Barat
hingga menyeret beberapa Pejabat.
“Bupati Bekasi Neneng
Hasanah Yasin yang telah 2 periode menjabat, agar merealisasikan pembagunan
sarana pasilitas ibadah umat muslim yaitu Islamic center yang berada di wilayah
tambun utara yang sampai kali ini terbengkalai dan magkrak” ujarnya
kepada wartawan SKU Metropolitan
Menurutnya,bila
melihat Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bekasi yang
cukup unggul dan banyak, seharusnya Bupati Bekasi sekarang pastinya mampu untuk
mereaslisasikan pembagunan kembali Islamic Center.
“Jangan Bupati
membangun gendung 16 lantai bisa , seharusnnya memprioritaskan sarana ibadah
umat muslim” protesnya
Diketahui bahwa Pemerintah
Kabupaten (Pemkab) Bekasi akan menggelontorkan dana sebanyak Rp200 miliar untuk
membangun gedung pemerintahan 16 lantai. Pembangunan gedung dengan biaya
anggaran dari APBD tersebut dilaksanakan di Kompleks Pemerintahan Kabupaten
Bekasi, Desa Sukahami, Kecamatan Cikarang Pusat . Pembangunan gedung ini
direncanakan mulai dikerjakan pada awal tahun 2018 dan ditargetkan rampung
akhir tahun 2019 sehingga di gunakan 2020 sudah selesai.
Lanjutnya, jangan
gendung 16 lantai sementara yang ada aja masih layak pakai, sementara
oknun oknum dianggap jarang menerima masyarakat dengan baik dan pejabat
Aparatur Sipil Negara (ASN) nilai jarang masuk.
Diketahui bahawa
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi akan menggelontorkan dana sebanyak Rp200
miliar untuk membangun gedung pemerintahan 16 lantai. Pembangunan gedung dengan
biaya anggaran dari APBD tersebut dilaksanakan di Kompleks Pemerintahan
Kabupaten Bekasi, Desa Sukahami, Kecamatan Cikarang Pusat.
“Memang pembangunan
Islamic center yang sebelumnya masa Bupati Bekasi Sa'duddin, namun
sekarang Bupatinya Neneng Hasanah Yasin, yang harusnya punya kepekaan terhadap
kebutuhan masyarakat bekasi” ungkapnya.
“Jika Bupati Bekasi
tidak merespon tututan LSM GMBI terhadap pembagunan Islamic center karena ada
alasan awalnya bukan kebijakan dia (Red- Neneng Hasanah Yasin), Kalau Islamic
center yang mangkrak ini informasi yang didapat mau pindah alihkan menjadi
Rumah Sakit ataupun Panti Sosialn itu , kog bisa,” terangnya.
“Kalau perjuangan GMBI
di padang sebelah mata dan tidak diakomodir oleh oknum oknum eksekutif maka
akan bergerak lebih dasyat, dan akan terus berjuang serta juga akan mengawal
pembagunan Gedung 16 Lantai” tegasnya ( Ely/ Martinus )