LAMPURA, METRO – Dalam hal maraknya paham radikalisme yang
melakukan aksi teror di beberapa wilayah di Indonesia, Forum Kerukunan Umat
Beragama Kabupaten Lampung Utara melakukan rembug bersama Forkopimda dalam
rangka pencegahan pelaku terorisme, Selasa, (15/05/2018), di ruang kerja Plt.
Bupati Lampura.
Dalam pertemuan yang dihadiri
Plt. Bupati dr. Sri Widodo, Kapolrest AKBP Eka Mulyana, Dandim 0412 LU Letkol.
Inf. R. D. Bachtiar Kurniawan, Kajari Kotabumi yang diwakili Kasi Pidum Husni
Mubarraq, Kepala Badan Kesbangpol Firmansyah, perwakilan Kemenag Lampura, serta
para pemuka agama.
Kapolrest Lampung Utara AKBP Eka
Mulyana, S.Ik., mengatakan bahwa pihak kepolisian akan melakukan deteksi dini
dengan inetnsitas pengamanan swadaya masyarakat yang lebih maksimal.
“Pengamanan swadaya masyarakat selama ini telah dilakukan, seperti pengamanan
siskamling, tamu harap lapor yang dilakukan perangkat desa, juga tamu yang ada
di penginapan, hotel, kost-kostan pun harus melapor,” papar AKBP Eka Mulyana.
Dirinya mengimbau pada para
pemuka agama agar menyikapi persoalan terorisme dengan tenang dan mempercayakan
pengusutan tuntas terorisme kepada pihak kepolisian. “Sampaikan kepada jamaah
untuk tetap tenang dan menyikapinya dengan senantiasa menyampaikan salam
perdamaian. Kendalikan jamaah dan sampaikan bahwa situasi telah diamankan oleh
pihak TNI-POLRI. Kami menjamin kegiatan ibadah seluruh agama yang ada di
Lampura akan berjalan dengan khidmat dan dalam pengamanan aparat TNI-Polri,”
ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan Kapolrest
AKBP Eka Mulyana jika pihaknya akan bekerja sama dengan instansi terkait dalam
hal melakukan pendekatan sebagai salah satu langkah preventif.
Sementara itu, Dandim 0412 LU,
Letkol. Inf. R.D. Bachtiar Kurniawan mengapresiasi kepedulian dan respons
Pemkab. Lampura menyikapi berbagai peristiwa yang berpotensi menimbulkan
gejolak sosial. “Prinsipnya, walaupun sudah ada langkah-langkah untuk mengatasi
serta mendeteksi pergerakan dan perkembangan paham radikalisme yang dilakukan
namun juga ada keterbatasan yang dimanfaatkan oknum teroris,” urai Letkol. Inf.
R. D. Bachtiar Kurniawan.
Paham radikalisme sebenarnya
tidak hanya hidup dalam satu agama tertentu, jelas Dandim 0412 LU, namun lebih
pada pemahaman oknum yang mendapat pengetahuan radikal dari komunitas-komunitas
radikal dengan tujuan melakukan teror. “Kami mengimbau kepada orang tua agar
jangan malu ataupun takut untuk melaporkan anggota keluarga kita apabila muncul
tanda-tanda penyimpangan perilaku tertentu. Hal ini gunanya untuk memberikan
pembinaan serta deteksi dini. Tentu hal ini lebih efektif dalam melakukan
pencegahan, pengawasan, dan deteksi dini,” ujarnya.
Ditambahkan Letkol. Inf. R. D.
Bachtiar lebih lanjut, tidak ada ajaran dalam agama manapun yang melegalkan
penganiayaan, aksi kekerasan, dan tindakan dekonstruksi. “TNI AD selama ini
telah melaksanakan patroli lingkungan dan akan lebih intens lagi. Kepada
rekann-rekan media dapat menyuarakan apa yang terjadi kepada masyarakat, namun
jangan terlalu dibesar-besarkan sehingga menimbulkan opini yang berlebihan,”
jelasnya.
Senada dengan hal tersebut,
Husni Mubarraq Kasi Pidum Kejari menyampaikan pihaknya lebih menekankan pada
tindakan pencegahan dini. “Pihak Kejaksaan akan menitikberatkan pada langkah
preventif tindakan. Kedepannya akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk
memberikan pendidikan guna melakukan pencegahan dan melawan paham radikalisme,”
ujar Husni Mubarraq.
Sementara itu Plt. Bupati
Lampura, dr. Sri Widodo menyapaikan untuk terus mewaspadai setiap gerakan yang
diduga memiliki korelasi dengan pergerakan komuniyas radikal. “Saya berharap
agar setiap pihak untuk tidak membesar-besarkan permasalahan, namun tentu saja
tetap mingkatlan kewaspadaan. FKUB juga melaksanakan kegiatan-kegiatan yang
bersifat sosialisasi tentang kerukunan hidup umat beragama sampai di tingkat
pedesaan.
Selain itu, Forum Komunikasi Intel Daerah juga diberdayakan kembali
untuk melakukan antisipasi cegah dini. Pemkab. Lampura akan segera membuat
surat edaran guna melawan aksi teror dan paham radikalisme,” ujar dr. Sri
Widodo.
Diakhir pertemuan, seluruh
audiens rapat melakukan deklarasi antiteror. “Kami atas nama Pemkab. Lampura
beserta jajaran Forkompimda dan FKUB Lampura Mengutuk Keras aksi terorisme dan
kami tidak takut. NKRI Harga Mati.(JUMERI/JUWAENI AHMAD)