BEKASI, METRO- Orantua siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri
4 Tambun Selatan Kabupaten Bekasi Provinsi Jawa Barat, sesalkan tindakan
pengelola sekolah yang mengeluarkan siswa dari ruangan karena belum membayar
SPP bulan Oktober.
![]() |
Orangtu siswa menuturkan, “hari Rabu siswa
kelas XII akan melaksamakan Ujian Tengah Semester (UTS), tetapi pihak sekolah
tidak memberikan nomor peserta ujian karena belum melunasi uang SPP bulan
Oktober. Bahkan pihak sekolah mengeluarkan empat puluh lima (45) siswa dari
ruangan. Hanya lima (5) orang yang diperbolehkan mengikuti UTS, padahal pihak
sekolah tidak memberitahukan, persyaratan untuk bisa mengikuti UTS harus
menlunasi SPP bulan Oktober 2018,” katanya.
Menurutnya, setelah anak saya dikeluarkan dari
ruangan belajar, langsung menghubungi saya dan menceritakan perlaku pihak
sekolah. Saya langsung menghubungi wali kelas melalui WhatsApp (WA). Wali
kelasnya tidak mengetahui tindakan pengelola sekolah, malah mengatakan, “mungkin
dibagi dua kali bu” katanya membalas WA saya.
Yang sangat mengherankan, jumlah siswa sebanyak 50 orang satu ruangan,
dikeluarkan 45 orang, bagaimana cara pembagian bisa di bagi 2 ? Kenapa hanya 5
orang yang bisa mengikuti UTS ?,. karena kami mendesak pihak sekolah, akhirnya
anak- anak kami diberi nomor peserta UTS, tapi hanya untuk hari Rabu (26/9),
pihak sekolah memaksa siswa untuk melunasi SPP bulan Oktober agar bisa
mengikuti UTS selanjutnya, katanya.
Kepala Bidan Pendidikan (Kabid) SMA/SMK Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Barat, Yessa, saat dikonfirmasi melalui Pesan singkat,
mengetakan, menurut Kepala sekolah tidak benar siswa dikeluarkan dari ruagan
kelas. Semua siswa mengikuti kegiatan
pekan ulang, bisa di cek kata Kepala Sekolah SMAN 4 Tambun Selatan melalui
pesan singkat ke Kabid yang diteruskan ke wartawan SKU METROPOLITAN.
Sementara itu, Kepala ekolah SMAN 4 Tambun
Selatan, ketika disambangi ke sekolahnya, tidak ada di tempat.
Menurut Satuan Pengamanan (Satpam), Kepsek sedang berada diluar sekolah. Saat
ini sedang berlansung UTS, semua guru tidak bisa diganggu, kata Satpam.
Humas SMAN 4 Tambun Selatan, Muhayar, melalui
telepon genggamnya mengatakan, tidak benar siswa dikeluarkan dari ruangan
kelas. Tetap karena UTS, harus satu orang satu meja atau dibagi dua, bukan
dikeluarkan. Ketika ditantanya kenapa hanya 5 orang yang diperbolehkan
mengikuti UTS, bukan lima orang, semua mengikuti UTS, tuturnya. (dpt)