LUBUKLINGGAU- METRO- Program Hibah Air Minum Perkotaan di wilayah Kota Lubuklinggau, Sumatera
Selatan, 2017 lalu, dipertanyakan. Pasalnya, program kegiatan di Kelurahan
Marga Rahayu, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, yang ditanggani PDAM Tirta
Bukit Sulap dianggap masyarakat program ini tak jelas pelaksanaannya.
Reson, Ketua Rt.6, Kelurahan Marga Rahayu, Kecamatan Lubuklinggau Selatan
II, belum lama ini mengatakan, warga sering bertanya soal pemasangan sambungan
saluran PDAM di rumah warga yang sampai saat ini tak jelas.dan belum
tersambung.
“Di rumah warga hanya terpasang alat komponen-komponennya saja, meliputi amper
water, kran, tapaan balok semen, dan tutup water meter warna kuning. Tapi, instalasi
jaringan pipa ke rumah belum ada,” ujarnya.
Dikatakannya, warga kaget, dan takut karena salah satu alat komponen sambungan
saluran PDAM seperti tutup water meter warna kuning hilang. Sehingga, warga datang
kerumah dirinya (ketua Rt) untuk melaporkan soal tersebut,
“Pak Rt, tutup water meter sambu ngan saluran PDAM yang terpasang di rumah
kami ada yang hilang, kita tidak tahu
siapa yang ngambilnya. Oke, bapak-bapak, mohon tenang dan bersabar, hal ini
nanti akan saya tanyakan ke PDAM Lubuklinggau,” ujar pak Rt kepada warganya.
Selang dua atau tiga hari kejadian tersebut, warga terkejut kembali, tutup water
meter warna kuning sambungan saluran PDAM sudah ada dan terpasang kembali di depan
rumah warga, hal itu warga melaporkan kembali kepada dirinya (pak Rt).
“Menurut warga, hilangnya tutup water amper PDAM di rumah warga bukan dicuri
orang. Tapi, barang tersebut ditarik oleh pegawai PDAM Lubuklinggau tanpa
pemberitahuan,” terangnya.
Selanjutnya, pak Rt bersama warga melihat kembali tutup water meter PDAM
yang terpasang kembali di rumah warga, namun jika diperhatikan dan teliti, ada kejanggalan,
dan telah berubah pada tutup water meter tersebut.
Awalnya, tutup water meter PDAM yang terpasang di rumah warga, sebelum
ditarik pegawai PDAM Lubuklinggau, disampingnya ada plat dan tulisan. Dibagian
atas sebelah kiri tertulis dana ABPN, dibagian atas sebelah kanan tertulis
kementerian keuangan, dan di bagian tengah
ada judul nama kegiatan tertulis program hibah air minum perkotaan.
“Kini tulisan pada plat tutup water meter PDAM telah berubah,.Dimana, tulisan dana APBN di
hilangkan diganti tulisan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat(PUPR),” jelasnya.
Sementara, Hadi Purwanto, selaku Bagian Teknis Lapangan PDAM Tirta Bukit
Sulap Kota Lubuklinggau, belum lama ini, saat dikonfirmasi mengatakan, memang
benar di tahun 2017 di Lubuklinggau ada program hibah air minum perkotaan.
Dimana sambungan saluran air kerumah
warga siap mengalir, program ini untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR),
ujarnya..
“Dalam program ini, tidak semua Kecamatan di Lubuklinggau terpasang
sambungan saluran, ada sekitar 4 Kecamatan yang sudah tersambung saluran.
Namun, Saya lupa, Kecamatan mana yang
sudah terpasang,” jelasnya.
Selanjutnya, Hadi membantah, dalam pelaksanaan program tersebut tidak ada
tumpang tindih anggaran, dana yang digunakan melalui dana pusat, dan kegiatan
tersebut tidak memakai pihak rekanan.
Perlu diketahui, PDAM Tirta Bukit Sulap adalah badan usaha milik swasta, bukan
milik Pemerintah Daerah. Sehingga, dalam program ini, pemasangan sambungan
saluran di Kota Lubuklinggau memakai dana sendiri dari PDAM.
“Dalam program tersebut, kita menjual produk kepada pihak pusat, artinya
berapa banyak sambung saluran di rumah warga yang kita pasang, semua memakai
uang PDAM sendiri. Setelah itu, baru kita ajukan ke pihak pusat untuk
membayarnya,” ungkapnya,
Diakuinya, program hibah air minum perkotaan tahun 2017 lalu, ada sekitar 1.000
lebih rumah yang sudah terpasang sambungan saluran, itupun sudah diajukan PDAM
Tirta Bukit Sulap ke pihak pusat.Tapi, dalam jumlah tersebut, cuma ada sekitar
100 lebih rumah yang tidak dibayar oleh pihak pusat.
“Soal, sejumlah sambungan saluran rumah yang tidak dibayar pihak pusat,
tidak jadi persoalan kami. Karena tidak ada pihak yang dirugikan, dalam
pelaksanaan program ini PDAM memakai uangnya sendiri dan tidak menggunakan uang
APBD daerah,” ujarnya.
Sementara itu, dari pantauan
Metropolitan dilapangan serta informasi ketua Rt, setelah PDAM Tirta Bukit
Sulap dikonfirmasi soal program tersebut, jaringan intalasi pipa di wilayah Rt.06
Kelurahan Marga Rahayu mulai dikerjakan bulan September 2018. Tapi, sambung
saluran air kerumah warga belum tersambung. (Toni/Nasrullah)