BEKASI, METRO- Pasca
penyegelan ruangan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten
Bekasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendapat reaksi orang nomor satu
di Kabupaten berjuluk Industri itu.
Bupati Bekasi Neneng
Hasanah Yasin secara lugas menegaskan tak tahu soal kasus tangkap tangan
terhadap anak buahnya di Dinas PUPR.
Polikus Golkar itu
bersumpah atas nama Tuhan yang maha esa bahwa dirinya tak terlibat atas kasus
tersebut.
“Saya demi Allah nggak
tahu," ujar Neneng kepada wartawan di Pemkab Bekasi, Cikarang, Senin
(15/10).
Neneng mengaku masih
menunggu kabar resmi langsung dari KPK yang menangani perkara itu dan akan
berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Ia baru menerima kabar
dari Sekda Uju melalui sambungan telpon selulernya (ponsel). Namun baru sebatas
ada penyegelan semata.
“Jadi siapanya (yang
ditangkap,red) juga nggak tahu. Izinnya apa saya nggak tahu juga. Di internet
kan disebutnya ada 10 orang (yang diamankan)," tegas Neneng.
Sementara Kepala
bagian ( Kabag) Humas dan Protokol Kabupaten bekasi, Edward
Sutarman saat dikomfirmasi SKU Metropolitan melalui WathsAPP minggu (14/10)
.membenarkan Informasi adanya KPK mengeledah dan menyegel 4 ruangan
kerja yakni, ruangan Kepala Dinas, 2 ruangan Kepala Bidang (Kabid) dan 1 lagi
ruangan Sekretaris Dinas.
Namun saat ditanya
terkait apakah pejaabat yang mendapingi KPK saat melakukan penyegelan, Edward
mengatakan bahwa pejabat PUPR belum ada konfrimasi
“ini saya lagi
tunggu kabar,” kata Edward. (Martinus).