Pasca Opresi TangkapTangan (OTT) Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) serta penyegelan beberapa ruangan Kantor di Dinas PUPR Kabupaten
Bekasi, Minggu (14/10) petang hari, mengejutkan semua pegawai Pemda.
Saat megawali hari kerja di minggu ke tiga ini, suasana menjadi
hening, karena meski ada beberapa orang yang lalu lalang di lingkungan
perkantoran, dan sebagian terlihat bergerombol sambil berbincang-bincang, entah
apa yang di bincangkan. Tetapi dari pantauan kami, yang dibincangkan masih
tentang OTT KPK Minggu sore itu.
Mengenai hal tersebut, tidak ada pegawai yang mau memberikan
keterangan sedikit pun. Bahkan terkesan menghindar dan tidak mau memberikan
keterangan serta menjawab pertanyaan wartawan, yang datang menghampirinya.
Penyegelan beberapa ruangan di Dinas PUPR, sempat simpang
siur, karena saat penyegelan bertepatan dengan hari libur kerja (Minggu 1/10). Semua
gedung dalam keadaan terkunci terkecuali rangan Satuan Polisi Pamong Praja
(Satpo PP) yang sedang tugas Piket.
Dari hasil obrolan beberapa sosial kontrol, menimbulkan
beberapa pertanyaan, siapa yang membuka pintu gedung menuju ruangan Dinas
PUPR?. Tim KPK yang melakukan penyegelan di beberapa ruangan pejabat di Dinas
PUPR pasti didampingi pegawai yang berdinas di Pemda Kabupaten Bekasi. Apakah tim
KPK hanya di dampngi Satpol PP?.
Pertanyaan tersebut timbul dikarenakan uangkapan Bupati H.
Neneng, yang menyatakan “tidak tentang OTT dan penyegelan di Kantor Dinas
PUPR”. Kasus seperti ini kepala dearah
tidak mengetahui kejadian, sangat tidak masuk akal. Petugas yang jaga di kantor
Pemda yang mendapingi Tim KPK, pasti membuat laporan yang terjadi di lingkungan
Pemerintahan Daerah Kabupaten. (ely)