BEKASI, METRO -Empat SMA Negeri dibangun
melalui bantuan pihak ketiga Corporate Social Responsblity (CSR). Diantaranya,
PT.Metropolitan Land (Metlend) kontribusinya membangun SMA 17 dan SMA 18. Kemudian
PT Summarecon Agung,Tbk berkontibusi membangun SMA N 21 di Kelurahan Jatisari,
Jatiasih dan sedang dalam loby PT Hasana Damai Putra perusahaan property
Harapan Indah yang akan berkontribusi membangun SMAN 10.
Wali
Kota Bekasi Rahmat Effendi telah melakukan peletakan batu pertana pembangunan
gedung SMAN 21 di Kecamatan Jatiasih. Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat,
melibatkan dana pertanggungjawaban sosial perusahaan (CSR) dari sejumlah
perusahaan properti di wilayahnya untuk penambahan ruang kelas baru SMA negeri.
Menurut
walikota, tahapan pembangunan sekolah yang berlokasi di Perumahan Sapta Pesona
RW08, Kelurahan Jatisari, Kecamatan Jatiasih itu dibangun tiga ruang kelas
dengan rangka pondasi pembangunan untuk tiga lantai dan diharapkan dapat
menampung para siswa yang kini masih menunmpang di SDN Jatimakmur 3 dan 4
Pondokgede," katanya.
Selain
Summarecon, tengah menyampaikan permohonan kepada PT Hasana Damai Putra selaku
perusahaan properti Perumahan Harapan Indah, Kecamatan Medansatria. "Meminta
agar HDP mengalokasikan dana CSR untuk pembangunan empat Ruang Kelas Baru (RKB)
di SMA Negeri 10 di Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota
Bekasi," katanya.
Pembangunan
RKB ini sangat dibutuhkan warga sekitar yang belum memiliki fasilitas SMA
negeri yang berada di sekitar lingkungan tempat tinggal mereka. ''Mudah-mudahan
apa yang diharapkan segera disampaikan kepada jajaran komisaris (PT HDP) yang
saat ini masih berada di luar negeri,'' ujarnya.
Perusahaan
properti PT Metropolitan Land yang kini menggarap bisnis Hotel Horison dan
sejumlah Mall di Bekasi Selatan juga sudah berkontribusi membangun gedung
sekolah melalui CSR. "Metland sudah merealisasikan pembangunan SMA Negeri
17 serta 18 pada 2017,'' katanya.
Secara terpisah, Direktur Eksekutif
PT Sumarecon Agung Tbk, Albert Luhur, mengatakan pihaknya telah hadir di Kota
Bekasi sejak 2011. "Ketika membangun satu kota, ingin memajukan masyrakat
dan lingkungannya. Jadi datang ke Kota Bekasi ini tidak semata-mata hanya untuk
mencari keuntungan saja, tapi serta-merta secara bersama-sama ingin memajukan
Kota Bekasi," katanya. Pembangunan RKB itu merupakan bagian dari
konstribusi pihaknya terhadap dunia pendidikan di Kota Bekasi.
Masyarakat
Kota Bekasi berharap Walikota tidak hanya memfokuskan untuk pembangunan gedung
dan fasilitas SMA Negeri, tetapi perlu untuk pembangunan dan fasilitas SMP
Negeri. Karena Kota Bekasi belum semua kelurahan, memiliki SMP Negeri. Apalagi
untuk sistem penerimaan siswa baru 2019 akan menerapkan sistem zonasi.
Artinya
kontribusi pihak ketiga melalui Corporate Social Responciblity (CSR) dapat
digunakan dalam pemerataan pembangunan gedung dan fasilitas sekolah di setiap kelurahan dan kecamatan. Dengan
demikian sistem zonasi dalam setiap penerimaan siswa baru lebih efektif dan
efisien serta terkontrol. (Shg)