TULUNGAGUNG, METRO- Sebanyak
142 peleton dengan kontum unik dan nyentrik mengikuti baris Kreasi Napak tilas
Ketandan-Bonorowo ,Tulungagung. sekaligus dalam rangka memperingati hari jadi Kabupaten
Tulungagung ke-813, Kamis (22)11/2018) lalu.
Dengan start di depan
kantor UPT Dinas Pendidikan Pemuda dan olah raga Kecamatan Kauman menuju
pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso ,Tulungagung. Baris kreasi ini
diberangkatkan oleh kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga ( Disdikpora)
Kabupaten Tulungagung, H Suharno,M.Pd .
Menurut Suharno, gerak
jalan Ketandan- Bonorowo merupakan Napak tilas sejarah Kabupaten Tulungagung.
" Dulunya Kabupaten
Tulungagung bernama Ngrowo, dengan ibu kota Kabupaten di Kalangbret masuk
wilayah Kecamatan Kauman," ucapnya.
Dia
menambahkan,"saat itu wilayah alon-alon masih berupa rawa dan sumber mata
air yang sangat besar," terangnya.
Untuk membuka ibu kota
baru, maka diutuslah Mbah Abu Mansur dan Raden Khosim untuk menutup sumber itu.
Berkat jasa keduanya ,sumber yang sangat besar itu bisa ditutup dan wilayah
disekitarnya berubah menjadi Kuto Anyar ( kota baru), ibu kota Kabupaten Ngrowo
kemudian dipindah dari Kalangbret ke kota Baru.
"Boyongan dari
Kauman Kalangbret ke ibu kota baru ini akhirnya diperingati setiap tahun
dengan Napak tilas untuk mengenang lahirnya kota baru harapan baru
bernama Tulungagung," kata Suharno.
Meski sarat dengan
kegembiraan ,gerak jalan ini bernuansa sejarah ,diharapkan masyarakat lebih
mengenal sejarah kotanya sendiri.
Para peserta baris
Kreasi berusaha menampilkan kostum tradisional se- unik mungkin meski ada juga
yang mengenakan pakaian modern tradisional ,namun kesemuanya nampak ceria
mengikuti lomba hingga garis finish.
"Bagus
banget,selain memakai baju adat daerah berwarna warni ,peserta dengan segala
kreasinya nampak kompak dan menghibur," kata Fitri (26) warga Gondang.
Menurut Fitri,salah
satu regu yang patut diapresiasi adalah peserta dari SMP 1 Ngunut
."kostumnya unik dari tokoh wayang ,tapi barisnya tetap rapi ,"
ungkap Fitri beralasan. ( Sar)