BANDARLAMPUNG, METRO - Pemerintah
Provinsi Lampung menyelenggarakan kegiatan peringatan Hari Bela Negara Tahun
2018 di Lapangan Korpri Komplek Kantor Gubernur Lampung. Bertindak sebagai
Inspektur Upacara Kepala Kantor Wilayah Kementrian Pertahanan Provinsi Lampung
Kolonel Kav. Robert Owen Tambunan dengan dihadiri oleh KABINDA Lampung Brigjen
TNI Daru Cahyono, anggota Fokorpimda dan Sekda serta Kepala SKPD di Lingkungan
Pemerintah Provinsi Lampung.
Dalam amanat Menteri Koordinator
Bidang Politik, Hukum dan Keamanan RI Wiranto yang dibacakan oleh Kolonel Kav.
Robert Owen Tambunan mengatakan bahwa Penetapan peristiwa bersejarah ini
sebagai Hari Bela Negara merupakan penegasan bahwa bela negara sejak dulu telah
memiliki konteks yang sangat luas. Bela Negara tidak dapat hanya dilakukan
dengan kekuatan fisik dan senjata semata, namun harus dilakukan melalui beragam
upaya dan profesi. Segenap aparatur negara, baik sipil maupun militer, yang
tengah berjuang melakukan tugasnya di pelosok Tanah Air sesungguhnya sedang
melakukan Bela Negara. Merekalah yang telah membuat Republik ini bisa tetap
eksis untuk hadir melayani rakyatnya.
“Hal ini sekali lagi juga
menegaskan bahwa Bela Negara adalah kerjasama segenap elemen Bangsa dan Negara.
Bukan hanya pemerintah, apalagi sekedar nomenklatur program instansi atau
satuan kerja tertentu saja. Bela Negara terutama adalah wadah peran dan
kontribusi segenap komponen masyarakat. Dunia usaha, dunia pendidikan, media,
hingga tokoh pemuda, tokoh agama, semua bisa dan wajib ikut serta sesuai dengan
bidang profesi masing-masing”, tegasnya.
Ia menambahkan sebagai sebuah
contoh, di tengah banyaknya tantangan yang melintas batas ideologi, politik,
ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan keamanan nasional, bangsa lain telah
semakin jauh memasuki era robotik. “Alhamdulillah, tahun ini negara kita sudah
memulai langkah dengan merampungkan RoadMap Industri 4.0. Saya tegaskan bahwa
RoadMap ini bukan untuk gagah - gagahan. RoadMap ini pun dapat dianggap sebagai
manifestasi Bela Negara. RoadMap ini mengakselerasi kesiapan rakyat menghadapi
era robotik. Era dimana ratusan ribu jenis pekerjaan manual akan digantikan
oleh teknologi-teknologi disruptif”, ujarnya.
“Oleh karena itu, wujud Bela
Negara di tengah teknologi disruptif bukanlah larut dalam disruption dan
tenggelam dalam teknologi disruptif. Justru bangsa kita harus sekuat tenaga
mempertahankan makna pembangunan berkelanjutan baik dalam konteks sosial maupun
alamiah seperti menjaga kearifan lokal dan melestarikan lingkungan”, jelasnya.
Terakhir Ia mengajak pada
momentum Hari Bela Negara ini mari insyafi kembali Kemerdekaan Bangsa dan
Negara yang telah dianugerahkan oleh Tuhan YME sebagai modal dasar kerja Bangsa
di segala bidang. “Mari kita syukuri bersama keberadaan ratusan suku bangsa,
bahasa, adat istiadat, beragam agama, dan kepercayaan di dalam wadah Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang membentang lebih dari seperdelapan
Khatulistiwa. Tidak ada negeri yang seperti NKRI kita ini. Selamat Hari Bela
Negara tahun 2018, jaga selalu persatuan dan kesatuan bangsa, pertebal rasa
cinta tanah air dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan Negara sesuai dengan
tugas dan profesi masing-masing”, tambahnya.(JUMERI Prov Lampung)