BANDAR LAMPUNG - METRO-
Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo meminta Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan
seluruh aparatur pemerintah mengamankan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Menurut
Gubernur, keselamatan para pemilih harus menjadi prioritas pada Pemilu serentak
pertama dalam sejarah Indonesia itu.
"Kita memiliki
tanggung jawab baik langsung maupun tidak langsung untuk menjaga wilayah
sehingga berjalan sebaik mungkin tanpa terlalu banyak distorsi yang memengaruhi
kehidupan masyarakat," ujar Gubernur Ridho pada Apel Tiga Pilar Babinsa,
Bhabinkamtibmas, dan Kepala Desa/Lurah dalam menghadapi Pemilihan Legislatif
(Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, di Ballroom Hotel Novotel, Kamis
(13/12/2018).
Acara tersebut
dihadiri 1.684 personil terdiri dari Forkopimda Provinsi Lampung, kepala daerah
se-Lampung, Kapolres/Kapolresta, Dandim Korem 043/Gatam, Kapolsek dan Kasat
Jajaran Polda Lampung, Bhabinkamtibmas Jajaran Polda Lampung, Babinsa Jajaran
Korem 043/Gatam, Babin Desa Pesisir TNI AL, dan Kepala Desa/Lurah
se-Lampung.
"Suara rakyat
adalah suara tuhan dan kita harus menjaga suara itu. Maka sebagai aparatur
negara, kepentingan dan keselamatan rakyat adalah ini yang harus
dipegang," kata Gubernur pada acara bertema 'Sinergitas dan Soliditas
TNI/Polri dan Kepala Desa/Lurah' itu.
Ridho menyampaikan
makin tinggi level kontestasi ancamannya justru menurun, bahkan hampir tidak
ada. "Insya Allah di Lampung ini aman. Apalagi penjagaan ada dimana-mana,
tetapi pada level di bawah justru tingkat bahayanya lebih tinggi seperti pileg
kabupaten dan kota," ujar Ridho.
Dia menyebutkan TNI
dan Polri yang tidak memiliki hak suara, harus memahami dan tidak boleh apatis
terhadap politik. "Kenapa? Karena semua proses kebangsaan dan kenegaraan
sangat dipengaruhi proses politik. Orang yang buta politik adalah yang paling
merugi, karena semua hal ditentukan proses politik. Ketika bisa memahaminya,
kita tahu yang terbaik untuk bangsa. Kita tahu situasi dan bisa meminimalisir
hoax," kata Gubernur Ridho.
Ridho juga
mengapresiasi sinergi TNI dan Polri untuk pengamanan. "Lampung kembali
menorehkan prestasi. Kali ini Lampung menjadi juara kedua dalam hal pencegahan
terorisme dari Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT). Ketika Lampung
memperoleh penghargaan, yang saya ingin sampaikan itu tidak mungkin terjadi
tanpa kerja sama," ujar Gubernur.
Pada bagian lain,
Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Irwan, mengatakan maksud tiga pilar yakni agar
mampu mengajak seluruh komponen masyarakat ikut berpartisipasi aktif dan ikut
proaktif dalam kegiatan agar mudah mendeteksi dan mencegah bahaya yang timbul
di wilayahnya. Tiga pilar harus terus bersatu menjaga keharmonisan dan
kekompakan dalam menjaga stabilitas keamanan di desa.
"Tiga pilar harus
peka dan peduli terhadap permasalalah didesa, jika pilar kompak maka setiap
permasalah kecil yang ada didesa dapat diselesaikan dengan baik," kata
Panglima.
Menurut Kapolda
Lampung Irjen Purwadi Arianto, tujuan apel tiga pilar ini terciptanya situasi
kondusif bagi para pelaksanana pesta demokrasi yang aman damai dan sejuk.
Purwadi menyebutkan fungsi dan peran tiga pilar yakni proaktif deteksi dini
dalam mencegah dan menangkal gangguan.
"Tiga pilar ini
memiliki peran yakni partnership yang artinya bermitra segenap lapisan masyakar
dalam menggali informasi yang berpotensi menimbulkan gangguan keamanan. Lalu,
penyelesaian masalah di tingkat desa, sehingga permasalahan sekecil apa pun
dapat diselesaikan dengan baik," ujarnya.
Purwadi menuturkan
pemilu dapat sukses asalkan partisipasi masyarakat tinggi, tidak ada money
politik. Kegiatan kampanye berisi ide program bukan sara hoax dan menyebar
kebencian. "Berdayakan semua potensi masyarakat untuk ikut berpartispasi
aktif menjaga dan menciptakan situasi kamtibmas. Cegah sedini mungkin perbedaan
yang mengarah kepada konflik sosial terutama yang mengakibatkan terganggunya
kamtibmas," kata Kapolda.(Humas Prov Lampung/JM).