![]() |
Pelaksana tugas (Plt) Bupati Tulungagung dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD),di pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso/ Senin(21/1/2019) (istimewa/sar) |
TULUNGAGUNG,
METRO- Dengan semakin berkembangnya
bank-bank di Kabupaten Tulungagung baik perbankan Syariah maupun konvensional
kualitas layanan menjadi strategi dalam mengatasi ketatnya persaingan di dunia
perbankan.
Sebagai milik Pemerintah daerah Kabupaten
(Pemkab) Tulungagung Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Daerah Tulungagung
mengadakan pertemuan (gathering) bersama Pelaksana tugas (Plt) Bupati
Tulungagung dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Senin(21/1/2019) di pendopo
Kongas Arum Kusumaning Bongso Tulungagung.
Hadir dalam gathering tersebut Plt
Bupati Tulungagung, para kepala OPD lingkup Pemkab Tulungagung, para Direktur Badan
Usaha Milik Daerah (BUMD) Tulungagung dan para tamu undangan.
Plt Bupati Tulungagung, Maryoto
Birowo, dalam kesempatan tersebut mengatakan, bank BPR daerah Tulungagung
adalah perbankan milik daerah Kabupaten Tulungagung yang ingin berkiprah untuk
masyarakat Kabupaten Tulungagung, khususnya dalam hal masalah regulasi bantuan
permodalan kepada masyarakat yang membutuhkan.
"BPR daerah Tulungagung telah
meningkatkan kinerjanya dengan hasil yang cukup bagus yang selama ini telah
dicapai dan apa yang telah dicapai dapat memberi kontribusi terhadap pendapatan
asli daerah terhadap Anggaran Pendapat Belanja Daerah (APBD) Tulungagung,"
ungkapnya.
Maryoto menambahkan, kinerja BPR
daerah Tulungagung harus dipacu kinerjanya dengan sarana dan prasarana yang
memadai, misalnya dengan membuka kantor cabang di seluruh wilayah Kecamatan
yang ada di Kabupaten Tulungagung dan ditingkatkan Sumber daya manusia (SDM) guna
memberi pelayanan prima kepada masyarakat khususnya dalam bidang perbankan.
"Sebagai badan usaha yang
didirikan oleh Pemkab Tulungagung diharapkan dapat memberi kontribusi Pendapatan
Asli Daerah (PAD) untuk APBD Kabupaten Tulungagung," harapnya.
Sementara itu, Direktur utama (Dirut)
BPR daerah Tulungagung, Gatot Sugihardjo,
menyampaikan, dengan bergantinya Perusahaan Daerah ((PD) BPR bank daerah
Tulungagung menjadi Perseroan Terbatas (PT) nantinya diharapkan manajemen akan
lebih fleksibel, sebelumnya harus meminta persetujuan dengan Dewan dan lainya
nanti tinggal Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai pemegang kekuasaan
tertinggi.
"Dengan perubahan dari PD ke PT,
kedepannya diharapkan pelayanan kemasyarakat akan semakin baik dan cepat,"
ungkapnya.
Gatot menambahkan, pada awalnya BPR
bank daerah Tulungagung dengan modal dasarnya sebesar Rp 26 miliar, namun saat
ini telah ditingkatkan menjadi Rp 50 miliar yang dilayani oleh 13 Kantor Kas,
serta ditargetkan dalam dua tahun kedepan seluruh Kecamatan di Kabupaten
Tulungagung akan dibuka kantor kas.
"Karena untuk membuka kantor
cabang dibutuhkan modal yang sangat besar sehingga harus diperhitungkan
keuangan kas kita ,"terangnya
BPR bank daerah Tulungagung setiap
tahunnya mengalami peningkatan setoran untuk pendapatan asli daerah, pada tahun
2014 silam setoran PAD Rp 860 juta dan pada tahun 2018 meningkat tajam menjadi
sebesar Rp 2,2 miliar dan pada tahun 2019 ini ditarget menjadi sebesar Rp 2,5
miliar.(Sar/adv)