TRENGGALEK, METRO -
Ketua Pengadilan Agama (PA), Kabupaten Trenggalek, Drs.H.Nur Chozin ,SH.M.Hum,
menilai esensi perjuangan Kartini telah menginspirasi dan memotivasi kaum
perempuan untuk meningkatkan peran serta mereka dalam semua aspek kehidupan.
"Esensi dari perjuangan Kartini itu sesuai dengan judul
bukunya "Habis Gelap, Terbitlah Terang" yang artinya bagaimana
memotivasi dan menginspirasi terutama perempuan-perempuan di seluruh Indonesia
terutama di Trenggalek untuk meningkatkan peran sertanya dalam seluruh aspek
kehidupan," ujarnya Senin (22/4/2019)
Nur Chozin menjelaskan,pada peringatan hari Kartini 21 April
2019 ini, Pengadilan Agama Trenggalek memberikan contoh sebagai abdi Negara dan
pelayan Masyarakat dengan berpakaian ciri khas Jawa adalah salah satu cara
untuk mengenang kembali hidup dan kehidupan serta perjuangan Raden Ajeng
Kartini yang layak untuk ditiru oleh kaum perempuan, sehingga diharapkan para
perempuan sebagai istri yang tangguh dalam menjalani hidup berumah tangga dan
tidak mudah goyah meski terpengaruh apapun oleh keadaan lingkungan
" Diharapkan para istri tidak mudah terpengaruh oleh
keadaan lingkungan sekitar dan kuat menghadapi tantangan seberat apapun
,InsyaAlloh dengan cara ini Pengadilan Agama Trenggalek akan dapat mengurangi
angka perceraian di tahun 2019," terang Nur Chozin.
Nur Chozin menambahkan,para bapak-bapak juga siap ikut
menjaga kelestarian kehebatan RA.Kartini karena memang rumah tangga hanya bisa
dijaga dengan baik apabila antara suami dan istri bekerja sama dan bahu membahu
untuk menggapai keberhasilan kesejahteraan rumah tangga.
"Terlepas dari cita-cita Kartini tentang tidak ada
diskriminasi, kemudian perempuan juga harus memiliki peran yang sama guna
mengaktualisasikan dirinya untuk berkontribusi terhadap bangsa dan negara,"
pungkasnya.
Setiap tanggal 21 April, masyarakat Indonesia memperingati
hari Kartini yang merupakan hari lahir Raden Ajeng Kartini, tokoh pelopor
kebangkitan perempuan pribumi sekaligus salah satu pahlawan nasional.
Semasa hidupnya, Kartini tekun belajar dan menulis surat
kepada teman-temannya yang berasal dari Belanda. Kartini memiliki ketertarikan
pada kemajuan berpikir perempuan Eropa. Timbul keinginannya untuk memajukan
perempuan pribumi, karena ia melihat bahwa perempuan pribumi berada pada status
sosial yang rendah di kala itu.
Pemikiran-pemikiran Kartini tidak hanya menginspirasi kaum
perempuan pribumi saat itu, namun juga turut memotivasi para tokoh-tokoh
pejuang kemerdekaan Indonesia lainnya seperti W.R Soepratman.(Sar).