BOGOR, METRO --- Sejalan dengan misi pemerintah dalam mengoptimalkan pendayagunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan (Pustekkom) bekerjasama dengan Dharma Pertiwi (Persatuan Istri Prajurit Tentara Nasional Indonesia) menyelenggarakan pelatihan pemanfaatan TIK untuk pembelajaran bagi kepala sekolah dan guru yayasan di bawah naungan Dharma Pertiwi pada Senin s.d Kamis, 24 s.d 27 Juni 2019, di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian TNI, Sentul, Jawa Barat.
Mewakili Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Sekretaris Jenderal
(Sesjen) Kemendikbud, Didik Suhardi, dalam sambutannya menyampaikan seiring
dengan perkembangan teknologi, kehadiran teknologi komunikasi harus dipandang
sebagai suatu peralatan yang sangat strategis dan penting guna membangun
pendidikan. Kehadiran TIK sangat membantu kepala sekolah dan guru untuk hadir
ditengah-tengah pendidikan.“Kalau dulu semboyannya adalah when the classroom
door close, theachers is the king, ketika pintu kelas ditutup, guru adalah raja
maka nanti rajanya disamping guru ada TIK. Karena anak-anak sudah bawa TIK
semua, anak-anak membawa gadged, yang itu sebetulnya bisa menggantikan kalau
gurunya hanya biasa-biasa saja,” ujar Didik Suhardi saat membuka pelatihan
dimaksud di Sentul, Bogor, pada Senin malam (24/06/2019).
Untuk itu, Didik Suhardi menambahkan, kehadiran rumah belajar dan tim edukasi
yang berada dibawah Pustekom Kemendikbud harus betul-betul dimanfaatkan oleh
semua kepala sekolah dan guru.”Kita sambut bersama-sama, ini gratis, tidak ada
biaya sedikit-pun. Sementara sekarang di luar sudah banyak software, sistem
yang digunakan untuk mencari bayaran. Tentu kami berharap rumah belajar ini
akan tumbuh terus dan kami berharap Bapak Ibu juga bisa berkontribusi dengan
cara mengembangkan, memberi saran, memberi masukan, dan coba ikut membuat,”
tambahnya.
Ketua Umum Dharma Pertiwi, Nanny Hadi Tjahjanto mengatakan, bahwa pada pelatihan
ini aplikasi-aplikasi yang telah dibuat oleh Pustekom Kemendikbud seperti Rumah
Belajar, Bank Soal, Kelas Maya, TV Edukasi, akan dimanfaatkan dengan diisi
praktek pembuatan media pembelajaran, seperti pembuatan video sederhana. “Dalam
era milenial saat ini dengan penguasaan TIK akan sangat membantu dalam
pembelajaran peserta didik di sekolah-sekolah dibanding masa lampau. Kecepatan
dan jangkauan kegiatan pembelajaran akan sangat mungkin jauh melompat maju
dengan penguasaan TIK,” ujarnya.
Selanjutnya Nanny menambahkan dengan pelatihan pemanfaatan TIK ini, diharapkan
dapat membantu guru-guru menguasai TIK dan memberikan motivasi untuk terus
memperdalam pengetahuan TIK-nya. “Untuk kemudian diharapkan dapat memberikan
pembelajaran yang lebih jelas, menarik dan dimengerti oleh para anak didik dan
juga menularkan, memotivasi, dan terus menyemangati anak didik untuk trampil
dan menguasai TIK, sehingga mampu bersaing dengan anak didik sekolah-sekolah di
mancanegara,” tambahnya.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Kepala Pustekom Kemendikbud, Gogot
Suharwoto menyampaikan, kompetensi guru dalam mengelola pembelajaran dengan
manfaatkan TIK merupakan kunci dari paradigma perubahan pendidikan. Untuk itu,
workshop ini sangat penting agar pendidik TIK memiliki kompetensi dalam
melaksanakan pembelajaran.
“Melalui jaringan ini kami berharap bapak dan ibu guru serta kepala sekolah
yang hadir bisa memanfaatkan rumah belajar dan TV Edukasi. Melalui jaringan
ini, kami berharap bapak ibu guru dan kepala sekolah bisa memanfaatkan dan
mengimplementasi rumah belajar dan TV Edukasi di sekolah bapak Ibu
masing-masing,” ujar Gogot.
Kemdikbud melalui Pustekom telah mengembangkan rumah belajar dengan jumlah
pengunjung pada Januari hingga awal Juni 2019 sudah mencapai 23 juta. Mereka
terdiri dari guru, siswa dan masyarakat, terutama orang tua. Pustekom juga
memiliki TV Edukasi yang berfungsi untuk menyampaikan model-model pembelajaran
berbasis teknologi, mengenai pendidikan, kegiatan pendidikan dan budaya. (dpt)