BEKASI, METRO- Proyek
pembangunan Sekolah dasar (SD) Negeri Pantai Bahagia Kecamatan Muara Gembong,
Kabupaten Bekasi Provinsi Jawa Barat, disinyalir tidak sesuai dengan
perencanaan awal. Hal itu terbukti dengan kegiatan pembangunan yang seharusnya
dua lanatai tetapi dikerjakan satu lantai.
Kepala tukang
pelaksana proyek, Agus, ketika dikonfirmasi di lokasi pembangunan menuturkan,
dalam perencanaan awal pembangunan ruangan belajar ini, bertingkat, tetapi
karena kultur tanahnya labil atau tidak mendukung, maka terjadi perubahan
menjadi satu lantai, tetapi tetap empat ruangan belajar. Sedangkan perusahaan
pelaksana pembangunan adalah CV Timur Sarana Jaya, dengan nilai Rp
1.549.969.000,.
Menurutnya, perubahan pembangunan dari dua latai menjadi
satu lantai sudah diketahui oleh orang Pemda Kabupaten. Dalam perencanaan Pondasi
bangunan 1,5 meter, tetapi karena kultur tanah pundasi dirubah menjadi 80 cm.
Apabila digali lebih dalam, langsung penuh dengan air, kedalaman 80 cm saja
kita sudah harus pakai pompa untuk menyedot air. Untuk mengecoran pondasi kita pakai
anyaman bambu dulu, disedot airnya baru dilaksanakan pengecoran, ujarnya.
Agus menambahkan,
walaupun terjadi perubahan rencana pembangunan dari dua lantai menjadi satu
lantai, biaya pembangunannya tetap sama. Sedangkan petugas dari Pemda yang
melakukan pengawasan adalah, Bahruddin merangkap Konsultan dan PPTK (Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan,
jelasnya.(karsim)