BEKASI, METRO- Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi patut
berbangga pada sekolah-sekolah yang telah berhasil meraih prestasi siswa dan guru tingkat, Kabupaten, Provinsi maupun
nasional, seperti SMPN 1 Tambun
Selatan, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat.
Berkat
keberhasilan SMPN 1 Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat,
mendapat perhatian dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan
bantuan sarana dan prasarana seperti Komputer dan pembangunan ruangan belajar
melalui Dana Alokasi Khusus [DAK]. Hal itu dikatakan Kepala sekolah SMPN 1
Tambun Selatan, Hj Annisa S. Pd. M.Pd, di rungang kerjanya, Jumat [27/9],
didampingi Komite sekolah, Leo Butar butar dan Ramses M.
Hj Annisa menjelaskan, Pemerintah
daerah Kabupaten Bekasi menetapkan SMPN 1 Tambun Selatan sebagai salah satu sekolah
percontohan. Saat ini kami sedang melakukan penataan, sistem pembelajaran yang
mana setiap guru mata pelajaran sudah siap mengajar di ruang kelas yang telah
ditentukan sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya, sehingga saat pergantian pelajaran bukan
guru yang datang ke kelas siswa,
namun siswa datang ke kelas guru [Moving Class] tahun pelajaran 2019/2020, jelasnya.
Dia
menambahkan, tujuan kami adalah, meletakkan dasar kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri
dan dapat mengikuti pendidikan.
“Selain itu mampu berkontribusi
pada kehidupan bermasyarakat serta budaya dengan memperhatikan keadaan di
lingkungan sekitar sekolah. Saya ditunjuk Pemerintah daerah mewakili Kepala sekolah berprestasi melakukan studi banding ke Singapura, selama satu
setengah bulan. Maka sebelum Bupati menunjuk
SMPN 1 Tambun Selatan sebagai sekolah percontohan, kami sudah merencanakan
Moving Class” ungkapnya Annisa.
Beberapa
prestasi yang diraih guru dan siswa antara lain, juara I dengan piala dan
sertifikat dari Menterian Pemuda dan Olahraga [Menpora], juara ke III Basket,
piala dan sertifikat dari Menpora, Juara I TAEKWONDO Mendali dan piala dari
Menpora, Juara cipta puisi diraih siswa bernama, Rofi, tingkat Kabupaten yang
diselenggarakan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan pada acara anak Bekasi membaca
pada tanggal 17 September 2019.
Sementara
prestasi yang diraih guru adalah juara 1
OGN [Olimpiade Guru Nasional] Matematika tingkat Kabupaten diraih oleh, Riska,
tetapi karena Riska guru honor dan tidak memiliki Surat Keputusan [SK] Bupati,
tidak bisa mengikuti OSN dilanjutkan ke tingkat Provinsi. Padahal penyaringan
guru berprestasi cukup ketat dan harus mampu meraih nila tertinggi. kami telah
mengajukan ke Kepala Dinas Pendidikan agar ibu Riska dibuatkan SK Bupati. ujar
Annisa.
Terpisah Kepala Bidang [Kabid] SMP,
Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, Ridwan Kusuma mengatakan, kami memberi penguatan dan dorongan kepada sekolah
yang sudah di tunjuk menjadi sekolah percontohan, terus meningkatkan prestasinya, baik
administrasi, proses belajar mengajar, penguatan pendidikan diinternal,
pendidikan karakter dan gali semua potensi untuk meningkatkan mutu
pendidikan disekolah, sehingga bisa mengimbas pada sekolah lainnya, ujarnya.
Anggota
Komite sekolah SMPN 1 Tambun Selatan, J. Leonard Butar Butar [biasa disapa Leo], ketika dimintai
tanggapannya tentang sistim pembelajaran Moving class, menjelaskan, metode moving class ini hanya bisa
diterapkan oleh sekolah-sekolah bertaraf internasional. Kenapa? Karena metode
tersebut memerlukan peralatan yang lengkap, tentu
mengeluarkan biaya yang banyak. Pengetahuan yang didapatkan sang murid
sangatlah positif.
Manfaat dari Moving Class tersebut sangat banyak, seperti, meningkatkan
disiplin siswa dan guru, meningkatkan keterampilan guru dalam memvariasikan
metode dan media pembelajaran yang diaplikasikan dalam kehidupan siswa
sehari-hari, meningkatkan keberanian siswa untuk bertanya, menjawab,
mengemukakan pendapat dan bersikap terbuka pada setiap mata pelajaran serta
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
Pendidikan di Indonesia
semestinya sudah harus menggunakan metode ini agar sang murid memahami secara
teoritis dan dapat mempraktekkannya dalam bergaul di lingkungan sekitar.
Hasil akhirnya, diharapkan
sang murid tidak lagi melakukan hal-hal yang negatif. Lalu, bagi sekolah yang
belum menggunakan metode Moving Class karena
alasan finansial dan peralatan yang dibutuhkan tidak tersedia, karena dan Biaya Operasional Sekolah [BOS], mampu
membiayai Moving Class. Maka peran pemerintah, khususnya Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sangatlah diperlukan dalam membantu
terealisasinya metode tersebut,
ujarnya.
Leo menambahkan, peran media masa sangat dibutuhkan mempublikasikan
kebutuhan sekolah untuk meningkatkat mutu pendidikan. Peran
media dalam dunia pendidikan adalah membantu siswa
dalam memperoleh dan menambah pengetahuan baru. Melalui media masa, siswa dapat mencari dan menggali berbagai
macam informasi yang dibutuhkan guna menunjang proses pembelajaran. Selain itu,
media masa juga dapat membantu siswa untuk meningkatkan
kemampuannya dalam menyerap berbagai informasi yang ada. Maka kami mengharapkan
wartawan memuat berita di media masa bisa menambah ilmu bagi siwa dan guru,
jelasnya. [arnol]