TULUNGANGUNG,METRO- Memperingati hari jadi Kabupaten Tulungagung ke
814, Dinas Lingkungan Hidup (DLH Kab.Tulungagung , mengadakan Lomba Kreasi Produk 3R,
Pelatihan Bank Sambah dan Pengelolaan Sampah, serta lomba Busana Daur Ulang.
acara perlombaan di gelar di Jl. Antasari (Utara Stasiun Tulungagung), Sabtu
(16/11/2019).
Bupati Tulungagung, Drs. Maryoto
Birowo, MM dalam sambutannya menyampaikan dengan lomba ini masyarakat
diharapkan bisa meningkatkan kepeduliannya terhadap sampah
"Pilah sampah sejak dirumah,
maka yang bisa didaur ulang dan mana yang bisa digunakan kembali," ujar
Maryoto.
Lanjut Bupati, untuk generasi
muda mengharap untuk berpacu melahirkan inovasi dan yang lebih penting untuk
menjaga persatuan dan kedamaian di kabupaten Tulungagung.
"Perjuangan kita
menyesuaikan dengan perkembangan. semua harus peduli dan bertanya apa yang
sudah kita berikan untuk Tulungagung," pungkasnya.
Sementara itu, sekretaris Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Tulungagung yang sekaligus panitia perlombaan, Nina
Hariyati mengatakan, perlombaan ini di gelar dua hari, untuk Lomba kreasi
Produk 3R dilaksanakan pada hari Jumat (15/11). dan perlombaan Busana Daur
Ulang.
Menurutnya, dengan
diselenggarakan lomba ini, pihaknya terus mengupayakan pengelolaan sampah
dengan baik, salah satunya adalah menggelar lomba daur ulang sampah organik,dan
dengan cara strategi pengelolaan sampah rumah tangga di kabupaten Tulungagung.
"Para ibu rumah tangga
mempunyai peran sebagai ujung tombak penanganan sampah plastik, kertas dan
lainnya, jadi kita gali inspirasi atau insiatif yang terpendam selama ini"
kata Nina.
Lanjut Nina, tujuan perlombaan
ini adalah mewujudkan pengelolaan sampah berbasis masyarakat yang ada di
kabupaten Tulungagung. Ia juga menjelaskan tujuannya adalah, meningkatkan
kreatifitas peran masyarakat dengan mengelola sampah secara mandiri, menggali
potensi ekonomi pada sampah rumah tangga.
"Jadi biar masyarakat bisa
memanfaatkan sampah yang ada, dan bisa mendorong kreasi pengelolaan sampah
menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat dan bernilai ekonomi " ujarnya.
Nina dalam arahannya juga
menyampaikan, ketika berbicara masalah sampah kesannya kotor sehingga
terabaikan dan kurang mendapat perhatian. dijelaskannya,pendekatan pengelolaan
sampah seyongyangnya dilakukan melalui pendekatan berbasis 3R dan berbasis
masyarakat, pengelolaan sampah secara terpadu dengan melaksanakan pengelolaan
sejak dari sumbernya.
"3R adalah upaya meliputi
kegiatan mengurangi (reduce), menggunakan kembali (reuse), dan mendaur ulang
sampah (recycle),"terangnya.
Dengan demikian, lanjutnya Nina,
dengan dianggap tidak bermanfaat bisa menghasilkan barang yang berguna
dan bermanfaat.
"Mudah-mudahan yang
dilombakan ini menjadi lebih bermanfaat,dan sampah menjadi berkah"
pungkasnya.