BEKASI, METRO- Pembangunan Sumur
Bor / Satelit di Rt.002/Rw.017, Perumahan Taman Ria Persada, Desa Tridaya sakti, Kecamatan Tambun Selatan,
Kabupaten Bekasi, yang dialokasikan dari APBD tahun anggaran 2017, dinilai mubajir. Hal itu dikatakan salah seorang
warga, Yudi kepada Metropolitan baru-baru ini.
Yudi menuturkan, sumur bor/satelit di bangun pada tahun 2017, tetapi sejak
selesai di bangun hingga saat ini tidak bisa dimanfaatkan masyarakat untuk
mendapatkan air dari sumur tersebut.
Setelah selesai di bangun, pelaksana pembangunan diduga tidak melakukan
pengeboran tidak mencapi titik air atau kedalamnya tidak menemukan titik air. Pelaksana
pembangunan juga diduga tidak melakukan uji coba, apakah air bisa disedot oleh
pompa atau tidak?.
Dia menambahkan, pemerintah daerah hanya menghaburkan uang rakyat untuk
membangun sumur satelit, kalau tidak bisa dimanfaatkan masyarakat. Pengguna
anggaran seharusnya melakukan pengawasan terhadap proyek yang di bangun melalui
uang rakyat. Jangan hanya membangun tetapi tidak berfungsi, sama saja
mengahumbar uang, karena biaya pembangunan tersebut menghabiskan biaya puluhan
bahkan ratusan juta rupiah, katanya dengan nada kesal.
Anggaran Pembuatan Sumur Bor, yang di bangun hampir disetiap wilayah, baik di
kantor-kantor pemerintahan, lingkungan warga hingga di dalam lingkungan
sekolah. Dan rata-rata pembuatan 1 sumur bor memakan biaya sebesar Rp.80 juta.
Berdasarkan pantauan wartawan, ditemukan pelaksanaan pembuatan Sumur Bor yang tidak sesuai
spesifikasi (Spek), mulai dari kedalaman Bor, bahkan ada yang tidak berfungsi sehingga
hal tersebut mengakibatkan uang rakyat terbuang sia-sia.
Upaya memenuhi kebutuhan air bersih, Pemkab Bekasi menggelontorkan anggaran
ke BPBD pada TA 2017 dengan kegiatan Pengadaan Tangki Air sebagai Penampung Air
Bersih dengan Pagu anggaran Rp.300.000.000 dengan realisasi 278.386.000 atau
97,24%. (dpt)