TULUNGAGUNG, METRO -Bupati Tulungagung
Maryoto Birowo, Senin (16/3/2020) pagi, memberikan instruksi terkait
kewaspadaan penyebaran virus Corona atau Covid-19
Menurut
Bupati, di setiap Instansi, tempat wisata dan tempat ibadah serta tempat umum
lain untuk warga yang menyelenggarakan hajatan juga wajib menyiapkan hand
sanitizer (pembersih tangan).
"Kita
sampaikan pada tiap intansi dan lembaga vertikal lain termasuk kepala desa dan
camat agar bersama-sama melakukan sosialisasi masalah ini," ujar Maryoto
Birowo
Kewajiban
yang disampaikan itu menurutnya tidak dalam jangka panjang, namun selama
mengantisipasi penyebaran virus Corona atau Covid-19 yang sudah dianggap adanya
status siaga 1 di Tulungagung.
"Termasuk
anak sekolah itu bukan diliburkan, tapi belajar di rumah. Aktivitas
belajar mangajar kita alihkan ke online dan para pendidik harus bisa
mengaplikasikan hal itu," terangnya.
Sedangkan
untuk masyarakat yang melaksanakan ibadah jama'ah Shalat dan juga ibadah Jum'at
serta kebhaktian yang melibatkan orang banyak, bupati mengaku masih melakukan
musyawarah dan belum memberikan solusinya.
"Untuk
aktivitas peribadatan, kita masih bahas lebih lanjut. Belum ada ketentuan
bagaimana contohnya jika hari Jumat saat ibadah Shalat Jum'at," katanya
Namun, meski
belum mempunyai kebijakan khusus yang disepakati antara pemerintah dan kelompok
umat beragama, dirinya meminta agar tempat ibadah juga wajib menyiapkan hand
sanitizer di pintu masuk.
"Termasuk
yang sedang melaksanakan hajatan, kita wajibkan menyiapkan hand sanitizer
itu," terangnya.
Selain itu,
Maryoto juga meminta agar kesadaran masyarakat dalam menyikapi masalah Corona
juga ditingkatkan dan tidak menimbulkan salah persepsi.
"Contohnya
masalah salaman, kita sementara tidak berjabat tangan dan berangkulan tapi
diganti dengan saling menunduk, kemudian salam di dada dan gerakan lain yang
bisa sama-sama dimengerti," ungkap Maryoto.
Untuk
kegiatan belanja seperti di mall dan pasar, bupati meminta masyarakat membatasi
diri, namun bukan berarti menutup kegiatan di dalamnya. Dirinya akan meminta
seluruh jajaran untuk mencari formula yang tepat dan dapat diterima masyarakat
dan tidak merugikan salah satu pihak.
Meski
beberapa kebijakan sementara diterapkan, bupati meminta agar aktivitas
perekonomian di kota marmer tetap terjaga dan tidak perlu panik dan resah.
"Menjaga
situasi, ekonomi kita tidak boleh terpengaruh. Bagi yang bekerja, silakan tetap
bekerja," pungkasnya.(sar).