KAB BEKASI,
METRO--MPC Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Bekasi
berharap teknis
penerapan status Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB), harus efektif
dan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
Wakil Ketua MPC HIPMI Kabupaten Bekasi, Rizky Purnomo, SE, mengatakan, perpanjanagn PSBB hinga 14 Mei 2020,
harus sudah menjalankan program serta memeperhatikan kebutuhan masyarakat.
Masyarakat saat ini sangan membutuhkan kebutuhan pokok untu menyambung hidup.
Bagaimana Covid19 bisa diputus kalau masyarakat masih berkeliaran untuk mencari
nafkah?, ujarnya.
"Yang
sangat diperlukan oleh masyarakat seperti, Bantuan Langsung Tunai dan Sembako yang real serta merata agar bisa
dirasakan di semua elemen masyarakat secara bertahap.. Begitupun dengan Kebijakan Daerah, segera
terbitkan PerBup terkait pajak Daerah, yaitu memberikan intensif pajak dalam
rangka meringankan wajib pajak akibat dampak dari Covid19 terhadap dunia usaha
maupun masyarakat pada umumnya.”ungkap Rizky.
Menurut Rizky, kita tahu penerapan PSBB tahap pertama yang dijalankan sungguh sangat tidak
efektif untuk menekan penyebaran virus Covid19, karena pelaksanaan di lapangan nya
tidak maksimal. Dapur
Umum selalu kekurangan bahan logistik, Team Medis di desa, yangg masih banyak mengeluhkan kekurangan bantuan APD,
pendistribusian bantuan tidak merata dan transparan, masih banyak warga yang berlalu lalang ditempat keramaian,
karyawan masih diperbolehkan bekerja, masih banyak orang yang berkumpul tanpa ada kepentingan
mendesak, dan lain sebagainya, katanya.
Akan sangat
berbahaya bagi ekonomi masyarakat jika Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
dibiarkan berlarut-larut tanpa tahu kapan akan dihentikan.
"Sangat
berbahaya jika penerapan pembatasan sosial berlarut-larut. Durasi pembatasan
sosial yang berkepanjangan tidak hanya memenjarakan masyarakat di rumah
masing-masing, tetapi juga akan menuntun semua orang ke dalam perangkap
kebuntuan yang bisa menyebabkan penderitaan" ujar pria yang juga aktif di Wakil Ketua Bidang
DPP KNPI tingkat Nasional ini.
Dia menambahkan, bila PSBB masih terus terjadi, maka lapangan kerja akan
semakin hilang. Hal itu berujung pada hilangnya upah maupun pendapatan
masyarakat. Dampak yang paling mudah diprediksi adalah akan meningkatnya jumlah
warga miskin.
Karenanya,
PSBB tahap ke- II harus berhasil, yakni menghentikan penyebaran Covid-19 dan pasien yang sakit
juga segera sembuh. Dengan demikian, kehidupan normal segera pulih, termasuk
aktivitas perekonomian masyarakat.
"Jika
ingin tidak terjadi kebuntuan akibat terhentinya aktivitas perekonomian,
masyarakat Kabupaten Bekasi,
harus berambisi segera memulihkan semua sendi dinamika kehidupan. Syaratnya,
harus ditumbuhkan kesadaran dan keinginan memutus rantai penularan Covid-19
secara bersama, "
ujar Pemuda yg akrab dipanggil Rizky ini.(ELY)