DEPOK—METRO--- Banyaknya masyarakat kurang mampu yang tidak
mendapatkan bantuan sosial dari Pemerintah menunjukkan carut marutnnya
penyaluran bansos dampak Covid 19. Hal ini menuai banyak pertanyaan dari
masyarakat. Ada yang mendapatkan bantuan lebih dari satu kali dan
tidak sedikit masyarakat yang dinilai mampu justru terdata dalam penerima
bantuan tersebut.
Hal ini
disinyalir pendataan yang tidak terkordinasi dengan baik, mulai dari tingkat
RT/RW, Kelurahan sampai Dinas Sosial sehingga banyak bansos yang tidak tepat
sasaran. Ditambah lagi karena diperbolehkannya masyarakat mendaftarkan diri
langsung ke dinsos melalui Email.
Kesadaran dan
rasa empati dari masyarakat yang tergolong mampu masih kurang, karena mereka
yang seharusnya memberikan bantuan, malah meminta bantuan. Masih kental
dingatan kita, seperti yang dikatakan Gubernur Jawa Barat, Ridwan kamil
beberapa waktu yang lalu yang menyatakan, "kalau masih bisa tangan diatas
jangan dulu langsung tangan dibawah."
Menanggapi hal
itu Camat Tapos Kota Depok Dadi Rusmiadi mengatakan, bicara dampak Covid 19,
memang semua masyarakat terdampak. Namun kembali kepada hati nurani masyarakat
sendiri. Karena tidak sedikit masyarakat menolak bantuan walaupun sudah terdata
dalam penerima bantuan dengan suka rela mengalihkan kepada yang lebih layak
menerima, kata Dadi..
''Dengan
demikian, masyarakat yang belum dapat bantuan sama sekali diluar Data Terpadu
Keluarga Sejahtera ( DTKS ) boleh mendatangi RT atau RW, dan Lurah setempat
untuk melaporkan dirinya bahwasanya tidak dapat bantuan apapun dari pemerintah.
Hal tersebut dimungkinkan, mengingat aturannya sudah jelas tertuang di
Keputusan Dirjen No. 6 Tahun 2020 tentang pengalihan bansos dari yang mampu
kepada yang lebih layak,'' jelas Dadi.
Menurutnya
harus ada berita acara terlebih dahulu yaitu persetujuan terlebih dahulu dari
penerima bantuan yang dianggap mampu kepada keluarga yang lebih layak.
"Saya
juga sudah Intruksikan kepada Lurah se kecamatan Tapos untuk melaksanakan
penyisiran kepada orang mampu yang menerima bantuan sosial dan juga siapa-siapa
warga yang benar benar belum mendapatkan bantuan sama sekali," ungkapnya.
Ia juga
menghimbau kepada masyarakat Tapos yang belum terdata agar pro aktif, jangan
menunggu harus di datangi RT, karena mohon maaf kata Dadi, ada RT yang kurang
aktif dimana setelah bantuan datang baru sibuk, sehingga tidak sedikit warga
yang protes.
Kepala Dinas
Sosial kota Depok Usman Haliyana juga mengatakan hal yang sama, bahwa penerima
yang salah sasaran bisa dialihkan kepada yang lebih layak dengan mengacu ke
kepdirjen no 6 tahun 2020.
Kalau orang
kaya atau mampu mendaftarkan diri dan menerima bantuan tersebut tidak mau
mengalihkan kepada yang lebih layak, berarti orang tersebut mungkin ingin jadi
orang miskin, ujar Usman.( Jalampong )