KOTA BEKASI, METRO- Upaya meminimalisir kerumunan dan mencegah
penyebaran virus corona, Pemerintah
Kota Bekasi tidak melaksanakan upacara Hari pendidikan nasional (Hardiknas) Hal
itu dikatakan Wakil Waliota Tri Adhianto, Sabtu (2/5).
Wakil Walokota mengatakan, walaupun
keguatan Hardiknas tidak dilaksanakan, tetapi tidak sedikitpun
mengurangi makna dalam membangkitkan semangat belajar di masa darurat covid-19.
“Upacaranya
dihilangkan, namun semangat tetap harus dijaga untuk belajar ditengah situasi
ini,” ungkap Tri
Dia pun
menghimbau agar masyarakat memeriahkan Hardiknas Tahun 2020 dengan melakukan
beragam aktivitas positif yang mendorong masyarakat tidak jenuh saat berada di
rumah.
“Ada banyak
cara yang bisa kita lakukan, semisal membaca buku, belajar hal baru, dan
mengabdikan ilmu atau berbagi dalam rangka meningkatkan empati kepada sesama
pada kondisi seperti ini,” tuturnya.
Bagi Tri,
Pendidikan ini juga bukan sekadar tugas guru. Terlebih lagi, pemerintah juga
terus berupaya agar berbagai pihak bisa turut mendukung pendidikan, terutama
orang tua dan lingkungan sekitar.
"Tentu
pendidikan ini tidak hanya tugas guru saja di sekolah. Orang tua di rumah itu
punya peran dan tanggung jawab yang lebih dari pada gurunya, kedua adalah
pendidikan itu bukan melulu tentang akademik. Semua kejadian yang kita alami
dimanapun merupakan tempat belajar,” pesan Tri.
Lalu yang
tidak kalah pentingnya menurut Tri, peran guru di sektor informal seperti tokoh
agama juga harus memberikan contoh dan prilaku yang baik dalam membentuk
karakter anak.
Sementara,
Tri juga mendorong dunia industri agar dapat bersinergi dengan kalangan civitas
akademika atau lembaga pendidikan dalam menghadapi peluang dan tantangan
revolusi 4.0.
“Dunia
industri juga diharapkan berkontribusi dan terlibat langsung dalam memajukan
dunia pendidikan. Karna semakin tinggi partisipasi industri, maka investasi SDM
yang berdaya saing akan semakin tinggi, begitu juga dengan infrastruktur di
sektor pendidikan,” tutupnya. (ely/bresman)