KOTA BANDUNG, METRO- Pemerintah Kota (Pemkot)
Bandung melalui Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) memastikan pasar
tradisional di bawah PD Pasar Kota Bandung tidak menjual daging celeng.
Pasalnya, Dispangtan Kota Bandung telah mengawasinya secara rutin.
Hasil pemeriksaan mendadak (sidak)
terakhir, Dispangtan Kota Bandung juga memastikan daging di pasaran terbebas
dari daging celeng.“Tadi pagi kami sudah sidak ke 34 pasar tradisional dan enam
pasar besar (swalayan) di Kota Bandung. Alhamdulillah hasil sidak atas Laporan
dari petugas dispangtan yang telah kita sebar, hasilnya semua negatif,” Kepala
Bidang Keamanan Pangan (Dispangtan) Kota Bandung, Erma Riah.
Erma menjelaskan, sidak kali ini melibatkan
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung,
dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat.
Menurutnya, hasil yang didapat menggunakan
metode detection pig (deteksi daging babi), dengan cara tersebut dapat
mengetahui hanya dengan 5 menit menunggu dengan hasil yang cepat dan akurat
“Kami melakukan usaha secara maksimal
dengan memakai metode pendeteksi daging tercepat dan terakurat. Selanjutnya
kami sudah menyusun strategi melakukan pemeriksaan pada pedagang eceran keliling
di lingkungan masyarakat dan di pintu masuk cek poin Kota Bandung,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Dispangtan Kota
Bandung, Gin gin Ginanjar, ia memastikan daging sapi yang dijual di pasaran
Kota Bandung adalah dengan sistem daging sapi segar.
“Daging sapi yang datang ke Kota Bandung
adalah sapi hidup yang dipotong di rumah potong yang dimiliki Pemerintah Kota
Bandung.
Seperti, rumah potong Arjuna dan
Cirangrang, jadi datang kesini hidup, kemudian dipotong di sini, fresh,”
tegasnya.
Kendati demikian, ia meminta masyarakat
untuk tetap teliti dan berhati hati saat berbelanja kebutuhan pokok di pasar.
Jika dalam kondisi normal, secara kasat mata antara daging sapi, babi dan
celeng akan sangat terlihat jelas.
“Dari sisi penampakan kalau kondisi normal
sangat kelihatan, Harus perhatikan, bedanya daging sapi dan daging celeng,”
katanya.
Gin Gin mengimbau, masyarakat tidak tergoda
dengan harga yang murah yang di bawah standar. Misal untuk daging sapi harga
standarnya dikisaran Rp110.000-Rp120.000, untuk daging sapi beku dikisaran
harga Rp150.000 sampai dengan Rp90.000.
“Apabila masyarakat masih merasa was-was
terhadap produk daging yang dijual, bisa minta langsung dicek ke minilab food
scurity yang ada di pasar setempat,” imbau Gin Gin. (Supriyanto)