KOTA DEPOK, METRO—Mutu pendidikan ditentukan oleh kersama antar
Kepala Sekolah, Guru Tatausaha, Siswa dan orang/wali siswa. Berkat pengalaman
mengikuti pembelajaran selama 2 minggu di Adelaide, Australia, atas bantuan
dari Jawa Barat, study banding ke Swiss dan Jepang.
“Hasil pengalaman
saya selama disana, disampaikan kepada guru-guru dan siswa untuk
memotivasi mereka,” Ujar Nurlaely.
SMA Negeri 8 Depok
adalah salah satu Sekolah Menengah Atas yang berada di Kota Depok yang saat ini baru berusia 9 tahun. Berdiri
pada tahun 2011, beralamat di Jln Nasir no 84 Cilodong, Kecamatan Cilodong,
Kota Depok, Jawa Barat.
Sekolah yang
dipimpin, Dra.Hj. Nurlaely.Mpd, dengan sistim pembelajaran kurikulum 13, status
sekolah adalah Akreditasi A. Memiliki siswa 1147 siswa, dengan jumlah 30
rombongan belajar dan memiliki tenaga pengajar ASN 27 orang, guru honorer 28
orang, dan non guru 15 orang.
Walaupun sekolah
ini tergolong usia muda, namun prestasinya tidak kalah dengan
sekolah lainnya yang sudah lebih dulu berdiri, baik akademik maupun non
akademik. Ratusan piala yang tersimpan rapi di lemari sekolah menandakan
sekolah ini banyak mendapatkan torehan prestasi.
Wakil kepala
sekolah Bagian Humas, Drs Sugiarto, mengatakan, walaupun belum bisa disejajarkan
prestasinya dengan SMA lainnya yang terlebih dahulu berdiri, tetapi prestasi
akademik dan non akademik SMAN 8 patut dibanggakan, karena
setiap tahunnya cenderung meningkat, tandasnya, ketika ditemuin di ruangannya,
senin, ( 15/6 ).
''Tahun ini, ada
15 orang yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri ( PTN ) yang masuk melalui
jalur undangan yang tahun sebelumnya
hanya 11 orang , ada tambahan,'' Ujar Sugiarto.
Sugiarto
menambahkan, dari sisi Non akademik SMA Negeri 8 ini juga tidak kalah mentereng
dari SMA lainnya. Karena hampir di setiap upacara hari senin selalu ada piala
kejuaraan yang diserahkan, sambungnya.
Dari deretan
prestasi tersebut, tidak lepas dari kinerja yang luar biasa dari seorang kepala
sekolah Dra.Nurlaely. Mpd, yang menjadikan SMAN 8 ini tidak lagi dipandang
sebelah mata.
Menurut Nurlaely,
ketika ditemui kesekolahnya, keberhasilan itu adalah berusaha untuk menjadi
teladan. Dengan cara datang pagi, sambut siswa dan berkeliling sekolah
memastikan sarana buat pembelajaran baik. Tetap memantau guru-guru mengajar,
berkomunikasi dan berintraksi yang sehat dengan warga sekolah.
Ketika ditanya,
apa kiat-kiat yang dilakukanyanya untuk meningkatkan prestasi akademiknya.
Nurlaely mengatakan, harus diawali dengan rekrutmen guru-guru melalui tes
mengajar dan wawancara. Mengadakan pelatihan-pelatihan untuk guru dan tenaga
administrasi sekolah. Satu tahun, paling tidak 3 sampai 4 kali mengadakan study
banding ke sekolah lain dengan warga sekolah, sebutnya.
Terkait fisik
sekolah, menurut Nurlaely, butuh kerja keras menjalin kerja sama dengan berbagai
pihak. Misalnya, orang tua siswa, swasta melalui Csr dan BUMN, dengan cara membuatkan proposal, minta
bantuan kepemerintah pusat maupun daerah, ujar Nurlaely.
Nurlaely,
menambahkan, baru-baru ini SMAN 8 Depok dinobatkan menjadi sekolah adiwiyata
tingkat nasional dari jenjang SMA, yang mendapatkan sertifikat dari kementrian
lingkungan hidup.
Menurutnya, apa
yang diraih sekolahnya tersebut adalah buah manis dari proses yang panjang dalam
pencanangan program-program yang berkaitan pebentukan karakter yang cinta
lingkungan, karena prosesnya dimulai secara berjenjang.
Punya lahan yang
luas mendapatkan keberuntungan tersendiri bagi sekolah ini, yang sebahagian
lahannya boleh dimamfaatkan untuk lahan Arboretum. Dengan menanam berbagai pohon yang produktif,
seperti mangga, rambutan, jambu dan pohon lainnya yang tumbuh subur dan
rindang.
Belum lagi
pengaturan tata ruang yang mampuni, membuat pemandangan disana kelihatan asri
dan indah dipandang mata. Yang kalau kita bermain kesana, rasanya tidak ingin
meninggalkan sekolah ini cepat-cepat.( Jalampong R )