BANDUNG, METRO- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mendampingi kunjungan
kerja Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia Teten Masduki di Pondok
Pesantren (Ponpes) Al Ittifaq, Kampung Ciburial, Desa Alamendah, Kecamatan
Rancabali, Kabupaten Bandung..
Dalam agenda tersebut,
pemerintah pusat melalui Kementerian Koperasi dan UKM berkomitmen mengembangkan
koperasi pangan pertanian dengan memberikan pembiayaan kredit kepada Koperasi
Ponpes Al Ittifaq sebesar Rp7,3 miliar melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir
(LPDB) KUMKM.
Kang Emil –sapaan
Ridwan Kamil– pun mendukung upaya pemerintah karena selain peternakan dan
perikanan, pertanian adalah salah satu sektor yang tidak terlalu terdampak oleh
pandemi COVID-19 di Jabar.
Melalui pembiayaan
yang difasilitasi oleh Kementerian Koperasi dan UKM, Kang Emil pun berharap
ekonomi berbasis keumatan bisa menjadi konglomerasi baru dengan mengedepankan
ekonomi yang berkeadilan sesuai sila kelima Pancasila “Keadilan Sosial bagi
Seluruh Rakyat Indonesia”.
“Ada akad kredit dalam
waktu dekat yang difasilitasi Pak Menteri (Koperasi dan UKM). Sesuai sila
kelima (Pancasila) Keadilan Sosial, harapannya bisa dimiliki oleh kebersamaan
bukan oleh satu orang saja dengan ekonomi keumatan,” kata Kang Emil.
Selain itu, Kang Emil
meminta kepada Kementerian Koperasi dan UKM agar membuat daftar komoditas yang
bisa ditanam oleh para petani sesuai dengan kebutuhan pasar.
Sementara dalam
setahun terakhir ini, lanjut Kang Emil, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi
Jabar pun sudah memberikan pembiayaan kepada lebih dari 1.000 pesantren melui
program One Pesantren One Product (OPOP) yang bertujuan mengembangkan ekonomi
berbasis keumatan dan mendorong kemandirian ekonomi pesantren.
“(Modal melalui OPOP)
dari Rp1 miliar, Rp500 juta, Rp100 juta, sampai Rp50 juta. Karena visi Jabar
Juara Lahir Batin ini agar pesantren-pesantren punya dimensi baru yaitu dimensi
ekonomi,” tutur Kang Emil.
Kang Emil juga
mengapresiasi upaya Ponpes Al Ittifaq dalam menggerakkan ekonomi keumatan,
termasuk dengan mengembangkan aplikasi berbasis digital dengan domain
Alifmart.id. Aplikasi ini diharapkan bisa menjadi market place bagi ponpes dan
petani dalam mengembangkan bisnis pangannya.
“Pesantren ada yang
baru memulai, ada yang sudah bergerak, dan ada yang sudah menengah menuju
besar, salah satunya Al Ittifaq ini. Dimana kelebihannya selain di pertanian
yang tangguh terhadap (dampak ekonomi) COVID-19 pesanannya meningkat, juga
spirit Al Ittifaq terkait (memanfaatkan) teknologi,” ucap Kang Emil.
Adapun Menteri Koperasi
dan UKM Teten Masduki, kunjungan kerjanya ke Jabar selama dua hari ini adalah
untuk memastikan bahwa stimulus pembiayaan untuk koperasi dan UKM sudah
berjalan. Pemerintah pun mengucurkan anggaran hingga Rp124 triliun untuk
membantu relaksasi pembiayaan, terutama pembiayaan sektor riil, yang terdampak
COVID-19.
“Hari ini kami ada di
Koperasi Pesantren Al Ittifaq dan tadi sudah deal pembiayaan Rp7,3 miliar,”
kata Teten.
Dirinya pun berharap
agar koperasi yang telah berkembang dengan baik seperti Koperasi Pesantren Al
Ittifaq bisa menjadi agregator untuk pengembangan koperasi, khususnya koperasi
pangan lainnya.
“Koperasi ini
(Koperasi Pesantren Al Ittifaq) koperasi pangan bahkan sudah ekspor. Koperasi
sektor riil, koperasi produksi, koperasi sektor pangan ini menjadi prioritas
Kementerian Koperasi dan UKM untuk ditumbuhkembangkan,” ucap Teten.
“Jadi, kami punya
komitmen. Saya sudah sampaikan kepada Pak Kiai (Pengasuh Ponpes Al Ittifaq KH.
Fuad Affandi) bahwa ayo kita sama-sama membangun dan membesarkan (Koperasi
Pesantren Al Ittifaq) dan mungkin bisa menjadi agregator koperasi-koperasi
pangan yang lain,” ujarnya. (SUPRIYANTO)