![]() |
Tugino kepala sekolah SMA Negeri 6 Depok
KOTA DEPOK, METRO-- Mutu pendidikan ditentukan oleh Kepemimpinan
kepala sekolah, baik kaitannya dengan aspek akademik maupaun non akademik yang
harus mampu membentuk krakter siswa dengan aklak mulia. Kepala sekolah punya
peran kunci dalam memberi pendidikan dan pembelajaran yang bermutu.
Untuk mengimplementasikannya, kepala sekolah
mempunyai cara tersendiri, bagaimana mengembangkan
sekolah lebih maju untuk mencapai
suatu kwalitas pendidikan. Demikian kata Tugino kepala sekolah SMAN 6 Depok
ketika ditemui awak SKU Metropolitan di Kantornya, Selasa ( 23/6)
Tugino mengaku, sudah paham betul seperti apa dan bagaimana
cara untuk mengembangkan sekolah lebih maju. Karena dia sudah 27 tahun
mendedikasikan hidupnya menjadi tenaga pendidik. Menerapkan disiplin adalah
kunci keberhasilan untuk mengembangkan sekolah.
'' Saya dilahirkan dari keluarga tentara,
sejak kecil kita tinggal di asrama, kita sudah melihat kedisiplinan seorang
tentara. Dari situ saya belajar dan berfikir ketika saya disekolah, akan
menarapkannya.''ujar Tugino.
Pola militer yang kita terapkan adalah, yang berbasis pesantren. Yang siswa yang
beragama Islam harus bisa Ngaji dan siswa yan beragama Kristen harus bisa
membaca Alkitab.
Disiplin itu harus dimulai dari kita sebagai
pemimpin. Awal memimpin di sekolah ini, saya selalu
masuk setengah 6 pagi, satu jam lebih awal. Jam setengah 6 sudah ada di sekolah sambil mengamati keadaan. Jam berapa
siswa masuk sekolah, begitu juga dengan guru-guru, jam berapa mereka masuk. Selalu saya amati, dan saya
yang pegang kunci pagar sekolah,''tandasnya.
''Apa yang kita lakukan selama 3 bulan harus dievaluasi dan pelajari, guru dan
siswa masih banyak yang suka terlambat. Konsep kita adalah, saya ikut anda apa
anda ikut saya. Saya tidak otoriter, kalau saya
otoriter tidak mungkin saya suruh Ngaji atau kebaktian.''sambung Tugino.
Menurutnya, Konsep yang diterapkan sangat
membawa efek yang postif terhadap siswa. Faktanya, banyak siswa yang sudah
lulus diterima masuk sekolah brimob, sekolah maritim dan kebanyakan sekolah
kedinasan.
Bukan itu saja kata Tugino, sekolah ini tiap tahun selalu mengalami
peningkatan kwalitas. Hal itu dibuktikan banyaknya lulusan SMA 6 ini masuk
jalur undangan tiap tahunnya.
''Awal saya disini, lulusan SMA Negeri 6 yang masuk jalur undangan baru berkisar 30
orang, selanjutnya selalu mengalami peningkatan. Pada tahun ajaran
2018-2019 SMAN 6 Depok ini menempatkan
274 siswanya masuk Perguruan Tinggi Negeri. Untuk tahun ini, yang masuk
PTN belum bisa kami laporkan karena
masih tahap pengumpulan data'', ujar Tugino.
Begitu juga dibidang Non Akademik SMAN 6 juga
tidak kalah. Menurut Tugino dalam kurun waktu 5 tahun ini, 356 tropi kejuaraan
telah terkumpul, mengisyaratkan prestasi sekolah ini bagus di non akademik.
Menurut Tugino, sekolah yang lebih maju tetap
menjadi acuannya, berkaca dari mereka. Tugino mengaku sering berkonsultasi
kesekolah yang lebih maju. Dia punya beberapa konsultan untuk perkembangan
sekolah lebih maju, seperti SMA 8
Jakarta , di Bogor SMA 1 dan Depok SMA 1 dan 2, kalau SMA 1 Depok dikenal
dengan basis IT nya.
Dia sangat mengapresiasi guru-guru serta tim
IT Nya yang masih muda-muda, yang menurut penilaianya sangat kreatif, cekatan,
Enerjik. ''Yang hebat itu adalah mereka, saya hanya pengendali saja,'' ucapnya.
Menurutnya, pengembangan akademik sekolah
butuh trobosan. Salah satu trobosan yang dilakukan adalah dengan mengirim siswa
mengikuti lomba di Perguruan Tinggi, seperti UI, UGM, Umpad dan perguruan
tinggi lainya, sehingga lulusan SMAN 6 banyak yang diterima disana.
''Apa yang saya lakukan, hanyalah untuk mengenalkan ketika saya mau pensiun, sistim apa yang bisa ditanam di sekolah, bagaimana meninggalkan kesan sekolah
itu bisa berkembang. Kompetensi akan mempengaruhi realisasi, tutupnya. (Jalampong R)