KAB. BANDUNG, METRO- Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat (Jabar)
Setiawan Wangsaatmaja mewakili Gubernur Jabar memberikan sambutan dalam
penutupan Rapat Koordinasi Teknis dan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia
(SDM) Program Keluarga Harapan (PKH) di Mason Pine Hotel, Padalarang, Kabupaten
Bandung Barat (KBB), Sabtu (4/7/20).
Dalam sambutannya, Setiawan menyambut positif rapat teknis
sebagai langkah strategis peningkatan pelaksanaan PKH Kementerian Sosial
(Kemensos) Republik Indonesia (RI), khususnya bagi para koordinator kecamatan
sehingga diharapkan menjadi tauladan SDM PKH.
Selain itu, Setiawan berharap agar SDM PKH juga diberi
edukasi terkait penyaluran bantuan sosial (bansos) dan konsumsinya. Pasalnya,
SDM PKH terutama koordinator kecamatan berperan penting mengawal proses
pencairan bansos agar tepat dan aman sampai di tangan Keluarga Penerima Manfaat
(KPM).
“Pesan kepada SDM PKH, dari sisi penyaluran dan konsumsi
mohon diajarkan. Khawatir (KPM) jika diberi tunai, tidak bijak menggunakannya,”
ucap Setiawan.
“Karena kami (Pemda Provinsi Jabar) pun sesuai hasil
penelitian, (bantuan) yang disalurkan itu lebih baik tunai dan non tunai
pangan. Sembako yang diberikan pun sesuai nilai gizi. Jadi edukasi untuk
konsumsi itu penting,” katanya.
Bansos PKH Kemensos sendiri menjadi salah satu dari sembilan
pintu bantuan bagi warga Jabar di masa pandemi COVID-19 ini.
Sembilan pintu bantuan dari pemerintah itu adalah bansos
PKH, Kartu Sembako, Kartu Pra Kerja, bansos presiden di Bodebek
(Bogor-Depok-Bekasi), Dana Desa, bansos tunai Kemensos, bansos kabupaten/kota,
bansos provinsi, serta Gerakan Nasi Bungkus (Gasibu).
“Penyaluran pertama bansos provinsi (Jabar) sudah selesai.
Tahap kedua kami akan fokus kepada 1,3 juta non DTKS (Data Terpadu
Kesejahteraan Sosial), (warga terdampak) sisanya (dibantu) oleh (pemda)
kabupaten/kota,” ucapnya.
Selain itu, Setiawan berujar bahwa Gugus Tugas Percepatan
Penanggulangan COVID-19 Jabar terus berupaya menekan penyebaran COVID-19. Warga
pun diminta menyokong upaya pemerintah ini dengan disiplin menaati protokol
kesehatan.
“Selama belum ada vaksin dan obat (COVID-19), kami anjurkan
tetap menggunakan masker, jaga jarak, dan cuci tangan. Masker bisa menahan
penularan jika dipakai dengan benar,” ucap Setiawan.
“Dan sekarang meskipun Jabar di awal pandemi ada di urutan
kedua (penyebaran COVID-19) nasional dan sekarang di nomor enam, tapi
kewaspadaan tetap menjadi fokus kami yang utama,” tuturnya.
Adapun Rapat Koordinasi Teknis dan Peningkatan Kualitas SDM
PKH yang berlangsung Jumat (3/7) hingga Sabtu (4/7) ini diikuti 47 orang
koordinator secara tatap muka dan diikuti lebih dari seribu koordinator secara
online atau dalam jaringan (daring).
Peserta rapat koordinasi teknis ini berasal dari Provinsi
Banten, DKI Jakarta, Jabar, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, hingga Lampung.
Khusus bagi peserta tatap muka, panitia lebih dulu melakukan
rapid test untuk menjamin keamanan dan kenyamanan peserta. Hasilnya, semua
peserta dinyatakan tidak reaktif dan boleh mengikuti agenda secara tatap muka.
Sementara dalam arahannya, Mensos RI Juliari P. Batubara
mengatakan, hampir 20 persen warga Jabar menerima dampak langsung program bansos PKH.
Juliari pun mengingatkan agar pemerintah daerah terus
berkoordinasi dengan Kemensos demi keberhasilan penyaluran bansos terutama
terkait data penerima.
“Sebagus apa pun program, kalau koordinasi di daerah tidal
bagus maka (program) akan sulit berhasil. Nah, petugas lapangan yang ditugaskan
verifikasi dan validasi DTKS salah satunya pendamping (KPM PKH),” kata Juliari.
“Jadi kesuksesan PKH ini tergantung teman-teman di lapangan.
Jika pendamping (PKH) tidak serius bekerja, maka PKH tidak akan sukses. Jadi
terima kasih untuk seluruh SDM PKH yang sudah bekerja keras di mana pun kalian
berada,” ucapnya.
Terkait graduasi PKH, Juliari mengatakan bahwa pihaknya
berupaya mempertajam target graduasi dengan memperhatikan jika terdapat
keluarga yang tidak layak lagi menjadi penerima manfaat.
“Target graduasi sebelum (pandemi) COVID-19 adalah 10
persen. Saat ini yang penting usaha terbaik dulu (memenuhi target graduasi),”
kata Juliari.
“Terima kasih juga kepada Pemprov Jabar dalam kerja sama
mengentaskan kemiskinan. Semoga semakin banyak graduasi dan terpenting
koordinator PKH terus semangat di situasi sulit ini dengan tetap memperhatikan
protokol kesehatan,” ujarnya.
Dalam acara penutupan Rapat Koordinasi Teknis dan
Peningkatan Kualitas SDM PKH ini, dibacakan pakta integritas SDM PKH oleh dua
orang perwakilan SDM PKH. Selain itu, terdapat penghargaan bagi SDM-SDM PKH
berprestasi dan penyerahan secara simbolis insentif modal usaha Rp3,5 juta bagi
KPM PHK graduasi.
Turut hadir dalam acara ini adalah Wakil Ketua Komisi VIII DPR
RI Tb. Ace Hasan Syadzily, Dirjen Pemberdayaan Sosial Kemensos RI Pepen
Nazaruddin, Kepala Dinsos Jabar Dodo Suhendar, Sekretaris Daerah KBB, serta
perwakilan BNI Regional Bandung. (Supriyanto)