BANDUNG, METRO - Ratusan anggota LSM Penjara mendatangi Kantor Dinas Pendidikan Jawa
Barat, terkait Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2020 di Kantor Cabang
Dinas (KCD) wilayah II, yang diduga diwarnai permainan.
Ketua Umum Pusat
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Penjara, Andi Halim, tiga ratusan anggotanya yang ikut aksi demo untuk menyampaikan aspirasi
ke kantor Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, atas dugaan permainan
PPDB di Kabupaten Bogor, Kota Bogor dan Kota Depok, atau wilayah II KCD. Ada laporan yang masuk terkait permasalahan di KCD 2 Kota Bogor
dan Depok,
katanya.
“Ada beberapa oknum yang menitipkan siswa, padahal bukan orang tua siswanya, saat pelaksanaan PPDB online,” jelas Andi.
Sementara itu, pihak
Disdik Provinsi Jawa Barat bersedia membuka ruang Audensi bersama perwakilan
aksi demo damai LSM Penjara dengan 10 orang perwakilan saja, dibatasi karena
untuk menjaga penyebaran virus Covid-19.
M. Thohir Barabba, Ketua DPW LSM Penjara Bogor Raya, saat disambut pejabat Dinas Pendidikan
menyampaikan aspirasi tentang siswa yang menurutnya layak diterima di sekolah
negeri namun tidak diterima.
“Mereka sebagian besar
menyampaikan keluhan keburukan-keburukan penanganan PPDB di wilayah Bogor dan
Depok kepada LSM Penjara, maka kami sampaikan aspirasi warga untuk disampaikan
kepada bapak-bapak pejabat yang membuat aturan, memiliki kewenangan alias para
pembuat kebijakan,” tutur Thohir.
Lanjut Thohir, kedatangan kami dari perwakilan orang tua siswa di wilayah Bogor
raya bersama Bandung Raya menyampaikan aspirasi dengan harapan ada kebijakan
dari dinas setelah pertemuan ini, ucapnya mewakili peserta aksi.
“Ada 80 anak anggota
LSM Penjara yang masuk zonasi tapi tidak diterima. Kami mempertanyakan apa
rumusnya ketika seperti itu, kedatangan kami langsung ke kantor dinas membawa
catatan dan kesimpulan dari PPDB agar adanya sikap akomodatif dari pihak Dinas
Pendidikan, ” pinta Thohir.
“Kalau Bisa, Jangan
kaku terhadap aturan hukum, buatlah aturan itu dinamis dan fleksibel berlaku
untuk semua lapisan warga Indonesia dan bukan hanya pada orang tertentu yang
punya power saja, karena keadilan itu milik semua dalam ranah negara hukum,”
imbuhnya.
Sekdis Pendidikan,
Wahyu Wijaya, menyampaikan mohon maaf, karena Kepala Dinas tidak bisa
menemui langsung, beliau sedang ada acara diluar. Kami ucapkan terimakasih atas
penyampaian aspirasi dari LSM Penjara. Kami akan pahami, akomodir lalu
disampaikan ke kepala dinas untuk diputuskan.
“LSM Penjara adalah
rekan kami, mereka menyampaikan keluhan dan kritikan. Kami terima sebagai
perbaikan agar sesuai dengan harapan masyarakat. Pertemuan ini menjadi bahan
evaluasi dan silahturahmi yang akan berlanjut” apresiasi Wahyu.
“Koreksi atas
temuan-temuan dilapangan sangat mendorong kami untuk memperbaikinya dan bahkan
menindaklanjutinya,” pungkasnya. (SUPRIYANTO)