KOTA BEKASI, METRO - Pandemi virus corona (Covid-19) masih berdampak di
berbagai sektor, salah satunya pendidikan. Lebih dari empat bulan kegiatan
belajar di lingkungan sekolah dilakukan secara online atau daring. Sekolah di
zona hijau atau tidak terdapat kasus Covid-19 dipertimbangkan memulai
pembelajaran tatap muka secara bertahap.
Pembelajaran
tatap muka di zona hijau tentunya mengikuti protokol kesehatan yang ditentukan.
Siang ini Wali Kota Bekasi, Dr. Rahmat Effendi bersama unsur Forkopimda,
Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Wijonarko, Dandim 0507 Bekasi, Letkol Iwan
Apriansyah, dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Dr. Inayatullah, Kadinkes,
Tanti Rohilawaty, meninjau langsung kesiapan sekolah untuk penerapan protokol
kesehatan di masa New Normal.
4 sekolah
yang menjadi role model dalam kesiapan kegiatan belajar mengajar di sekolah
pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Sekolah yang menjadi role model
tersebut yakni, Sekolah Victory Plus Kemang Pratama, SD Islam Alzhar Jaka
Permai, SMP Negeri 2 Kota Bekasi, dan SD Negeri 6 Pekayon Jaya.
Wali Kota
meninjau ke sekolah yang pertama yakni SVP Kemang Pratama. Dalam peninjauannya
SVP Kemang Pratama sudah siap untuk membuka kegiatan belajar mengajar dengan
peraturan Protokol Kesehatan yang diikuti
yang telah menyediakan segala kelengkapan yang ada. Pihak sekolah tersebut
juga sebelumnya mengadakan survey untuk orang tua dalam ikut serta kesiapan
proses KBM di Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).
Wali Kota
Bekasi meninjau kelas-kelas yang sudah siap dengan meja belajar menggunakan
pembatas di meja tersebut dengan pelaksanaan 2 shift untuk siswa dan siswi dan
dibataskan untuk kelas ialah mengurangi setengah dari sebelumnya.
"Kesiapan
ini merupakan cara AKB yang diberlakukan, jadi orang tua juga tidak perlu
khawatir, sekolah-sekolah juga pasti waspada pada siswanya dengan mengikuti
protokol kesehatannya" ujar Wali Kota.
Sama halnya
dengan tinjauan sekolah lainnya yang menjadi role model tersebut, tiap kelas
memiliki jarak yang diberlakukan dalam proses belajar mengajar, terutama guru
yang harus protektif dalam pengawasannya sehingga siswa pun harus mengikuti
pemberlakuan tersebut.
"Yang
kita harapkan, dengan adanya ini semoga tidak ada terjadi kasus baru, pasti
kita mengikuti peraturan protokol kesehatan, masker yang terutama harus dipakai
setiap orang, dalam hal meminimalisir adanya penularan atau kasus baru"
kata Rahmat Effendi. (ely/bresman)