JAKARTA, METRO – Sekolah Pendidikan Kepolisian Negara (SPN) Polda Metro
Jaya punya terobosan baru dalam hal proses belajar mengajar secara digital.
Terobosan ini muncul untuk menghadapi kebiasaan baru di masa pandemi corona atau
covid-19.
Melihat perkembangan teknologi yang begitu pesat ditambah
para peserta didik SPN mayoritas milenial, maka dibuatlah aplikasi digital yang
diberi nama “SIGAP”. Sigap diketahui kepanjangan dari siswa, tenaga pendidik
(gadik) dan pengasuh.
Kepala SPN Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Aloysius
Suprijadi menjelaskan, dibuatnya aplikasi ini sebagai wujud upaya peningkatan
pendidikan dan lahitan terhadap generasi.
“Dengan hadirnya teknologi mampu mempermudah proses belajar
mengajar yang dilaksanakan oleh siswa, tenaga pendidik (gadik) dan pengasuh,”
ujar Aloysius.
Project Manager aplikasi SIGAP, Ajun Komisaris Besar Polisi
Andi Sinjaya menambahkan, tujuan dibuatnya aplikasi ini untuk memudahkan
pengelolaan proses belajar mengajar dengan sekali pencet.
“Selain itu juga membantu pimpinan dan jajaran dalam
melakukan analisa dan evaluasi terhadap hal yang terkait kegiatan PBM,” kata
Andi.
Andi menjelaskan, aplikasi SIGAP ini berbasis Android atau
IOS yang bisa dibuka kapan dan di mana saja. Sementara itu, SIGAP juga menjadi
wadah interaksi antara siswa, tenaga pendidik dan pengasuh dalam proses belajar
mengajar.
Aplikasi SIGAP berawal dari ide cara mendongrak integritas
para calon bintara Polri sesuai visi dan visi Kapolri Jenderal Polisi Idham
Aziz melalui program “Promoter” khususnya poin ketiga untuk mewujudkan
pemberdayaan kualitas SDM Polri yang profesional dan berkompeten.
Hal tersebut seiring pula dengan komitmen dan penekanan
Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Nana Sujana menjadikan Polda Metro Jaya sebagai
pelopor inovasi untuk kepentingan masyarakat dan institusi Polri, serta
mewujudkan pengembangan kapasitas diri setiap anggota sesuai tantangan global
menuju revolusi industri 4.0.
Aloysius dan Andi Sinjaya berusaha menciptakan sistem
pembelajaran bagi tenaga pendidik maupun siswa calon Bintara Polri agar bisa
berlangsung secara interaktif dan mobile sehingga efektif, serta efisien untuk
mencapai target yang dituju.
Tercatat sebanyak 80 persen dari jumlah total personel Polda
Metro Jaya sekitar 32.000 ribu anggota merupakan Bintara Polri yang melalui
pendidikan di SPN Lido.
AKBP Andi Sinjaya menjelaskan guna mendukung terlaksananya
aplikasi SIGAP sebagai program berbasis teknologi informasi (TI), dicanangkan
pula program pengembangan kapasitas para tenaga pendidik (Instructor Capacity
Building) dan perbaikan sarana prasarana di SPN.
Selama ini diungkapkan Andi, penilaian kinerja tenaga
pendidik, pengasuh maupun siswa calon bintara Polri dilakukan secara
konvensional atau tidak berbasis teknologi sehingga perlu beralih melalui
sistem digital.(red/dpt)