JAKARTA, METRO – Ikatan Pranata
Humas (Iprahumas) Indonesia memperingati hari jadi yang ke-5 sekaligus
meluncurkan buku berjudul “The Real GPR: 111 Tulisan Pranata Humas Indonesia”
hari ini, Sabtu (29/8). Acara tersebut terselenggara atas kerja sama Iprahumas
Indonesia dan Museum Penerangan.
“Perayaan ulang tahun Iprahumas
yang ke-5 yang diselenggarakan bersamaan dengan peluncuran buku The Real GPR:
111 Tulisan Pranata Humas Indonesia. Buku ini merupakan karya 85 pranata humas
yang berasal dari kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah yang tersebar di
seluruh Indonesia. Jelas, hal ini merupakan bukti humas pemerintah mampu
menulis dan menghidupkan narasi terkait kegiatan dan kebijakan-kebijakan yang
dilakukan pemerintah,” ucap Ketua Umum Iprahumas Meylani.
Kegiatan yang dilakukan secara virtual
tersebut mengundang narasumber untuk menjadi pembicara dalam acara gelar wicara
(talk show) bertema “Lima Tahun Iprahumas dan Grand Launching Buku The Real GPR
: 111 Tulisan Pranata Humas Indonesia”. Narasumber tersebut yaitu Direktur
Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika
Widodo Muktiyo, Staf Ahli Bidang Pajak Kementerian Keuangan Nufransa Wira
Sakti, dan penulis buku serta CEO Nexus RMSC Firsan Nova. Selain itu, acara
tersebut juga akan mendatangkan tamu-tamu istimewa dari kalangan akademisi dan
praktisi.
“Buku ini merupakan aksi nyata
humas pemerintah. Mulai hari ini, mari, kita tingkatkan peran pranata humas
yang juga merupakan amplifikasi pemerintah. Ke depan, pranata humas diharapkan
juga dapat menjadi influencer pemerintah,” ungkap Widodo saat menjadi pembicara
kunci pada webinar tersebut.
Widodo menambahkan, Iprahumas
merupakan organisasi yang strategis. Melalui organisasi ini, pranata humas
dapat lebih termotivasi menjalankan perannya lebih baik, khususnya di masa
pandemic Covid-19 saat ini. Informasi adalah kekuatan komunikasi dan persepsi.
Humas harus pandai mengubah “important news” menjadi “good news” agar tidak
terjebak di “bad news is good news”.
Pada kesempatan tersebut, Staf
Ahli Bidang Pajak Kementerian Keuangan Nufransa Wira Sakti menyampaikan,
Iprahumas bisa menjadi gebrakan bagi pranata humas yang saat ini masih
terbelenggu birokrasi untuk melakukan hal-hal yang bersifat strategis di
kehumasan.
“Pranata humas harus hadir di
setiap rapat penting terkait pengambilan keputusan kebijakan publik. Sebab,
humas nanti akan menjadi penyalur informasi dan komunikasi publik, serta
memunculkan kepercayaan publik terhadap pemerintah,” kata Nufransa.
CEO Nexus RMSC Firsan Nova
menambahkan, perjuangan humas dimulai dengan tujuan agar didengar. Setelah
terdengar, humas dapat melakukan aksi nyata sesuai visi dan misi, sehingga
dampaknya dapat dirasakan.
“Kreatif bagi humas itu penting,
tapi juga harus strategis. Humas harus mulai beralih piker dari hal teknis ke
strategis,” imbuh Firsan Nova.
Acara ini dihadiri sebanyak 210
peserta yang berasal dari para praktisi kehumasan, pustakawan, dan akademisi
seluruh Indonesia. Meylani berharap, acara ulang tahun Iprahumas sekaligus
peluncuran buku ini dapat memotivasi para pranata humas untuk terus menulis dan
berkarya. Iprahumas selalu siap menjadi wadah bagi para humas pemerintah untuk
menyalurkan karya-karya terbaiknya.
“Semoga acara ini dapat
memberikan motivasi bagi para humas pemerintah untuk terus berkarya khususnya
berkarya di bidang penulisan. Salah satu tugas humas adalah membuat narasi yang
baik untuk mengkomunikasikan kebijakan pemerintah kepada masyarakat. Mari, kita
bersama-sama terus belajar, Iprahumas selalu siap untuk memfasilitasi,” pungkas
Meylani. ( Red)